nusabali

PDIP Yakin Rebut 5 Kursi DPR Dapil Bali

  • www.nusabali.com-pdip-yakin-rebut-5-kursi-dpr-dapil-bali

Tarung Pileg 2019 baru akan digelar 17 April mendatang. Namun, DPP PDIP sudah punya gambaran berapa kursi DPR RI Dapil Bali yang bisa direbut.

Golkar Bidik 3 Kursi, Demokrat 2,5 Kursi


DENPASAR, NusaBali
PDIP optimistis mampu sambar 5 kursi dari total 9 kursi DPR RI yang diperebutkan di Dapil Bali dalam Pileg 2019. Salah satu modal keyakinan PDIP adalah kemenangan pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dalam Pilgub Bali 2018 lalu.

Wakil Ketua DPP PDIP, I Made Urip, mengatakan partainya pasang target raih 5 kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Target ini naik dibandung hasil Pileg 2014, ketika PDIP sambar 4 kursi DPR RI Dapil Bali, masing-masing melalui Wayan Koster, Made Urip, I Gusti Agung Rai Wirajaya, dan I Nyoman Dhamantra. Kendati Wayan Koster dan Nyoman Dhamnantra tidak tarung lagi di Pileg 2019, namun PDIP optimistis targetnya akan terpenuhi.

Menurut Korwil Bali DPP PDIP ini, target 5 kursi ini diprediksi aman dengan sejumlah caleg yang diadu di Pileg 2019 nanti. Ada 3 caleg incumbent yang diadu PDIP berebut tiket ke Senayan di Pileg 2019, yakni Made Urip (asal Tabanan), I Gusti Agung Rai Wirajaya (asal Denpasar), dan I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (asal Badung/pengganti Wayan Koster di Senayan dengan status PAW).

Sedangkan 6 caleg new comer yang diusung PDIP berebut kursi DPR RI Dapil Bali, juga punya basis massa yang jelas. Mereka adalah Ketut Kariyasa Adnyana (new comer asal Buleleng yang kini Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali), I Nyoman Parta (new comer asal Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali), I Wayan Sudirta (new comer asal Karangasem mantan anggota DPD RI Dapil Bali dua kali periode), I Gusti Ngurah Alit Kesuma Kelakan (mantan Wagub Bali 2003-2008 yang sempat duduk di DPD RI Dapil Bali), Komang Diah Kartikasari (Srikandi asal Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat), dan Luh Putu Suwandesi Aeschlimann (Srikandi asal Buleleng).

“Kalau target 5 kursi DPR RI Dapil Bali itu, kami DPP PDIP optimis aman. Mudah-mudahan bisa lebih perolehannya. Kalau dapat 6 kursi, juga astungkara. Tapi, kalau tingkat aman ya 5 kursi,” ujar Made Urip yang sudah empat kali periode duduk di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali (1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019).

Menurut Made Urip, indikator bisa tembus 5 kursi DPR RI Dapil Bali adalah sukses PDIP memenagkan Pilgub Bali 2018, dengan perolehan suara mencapai 57,68 persen. Suara Pilgub Bali 2018 adalah suara dukungan kepada PDIP, karena mereka mengusung kader sendiri sebagai Cagub-Cawagub. “Suara Pilgub Bali di mana calon kita menang, juga menjadikan elektabilitas PDIP meningkat. Jadi, tidaklah muluk-muluk target 5 kursi DPR RI Dapil Bali ini,” tegas politisi senior PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan ini.

Terkait tidak majunya Wayan Koster ke Pileg 2019 karena telah menjabat Gubernur Bali, menurut Made Urip, hal ini tidak menurunkan fanatisme pemilih PDIP di Bali. Kalaupun Koster yang dalam Pileg 2014 meraih lebih dari 240.000 suara kini tidak maju lagi, suara pemilih akan tetap ke PDIP. “Di Buleleng (daerah asal Koster) ada Pak Kariyasa Adnyana. Ya, caleg-caleg kita merata kekuatannya,” papar Urip.

Sekadar dicatat, dalam Pileg 2014 lalu, sisa 5 kursi DPR RI Dapil Bali direbut tiga parpol berbeda: Golkar, Demokrat, dan Gerindra. Golkar berhasil sabet 2 kursi DPR RI Dapil Bali, melalui Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (asal Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra aias Gus Adhi (asal Badung).

Sedangkan Demokrat berjaya raih 2 kursi DPR RI Dapil Bali, masing-masing melalui Jero Wacik (asal Bangli) dan I Putu Sudiartana asal Badung). Namun, Jero Wacik tak pernah dilantik karena terseret kasus korupsi, sehingga posisinya di Senayan digantikan Ni Putu Tutik Kusuma wardhana (Srikandi Demokrat asal Buleleng). Sementara Putu Sudiartana yang ditangkap KPK karena kasus suap, juga digantikan Putu Supadma rudana (asal Gianyar) dengan status PAW. Sebaliknya, 1 kursi DPR RI Dapil Bali lainnya kala itu disambar Gerindra melalui Ida bagus Putu Sukarta (asal Denpasar).

Sementara itu, kubu Demokrat menyatakan opasang target 2,5 kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019. “Kalau PDIP punya target 5 kursi, kami di Demokrat juga pasang target 2,5 kursi. Astungkara bisa pertahankan 2 kursi atau malah nambah menjadi 3 kursi,” ujar Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, kepada NusaBali secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.

“Kalau di Bali, Partai Demokrat yakin bisa pertahankan 2 kursi DPR RI. Bahkan, kami optimis bisa mencuri tambahan 1 kursi lagi. Bisa saja ada blezing, kalau Tuhan mengkehendaki apapun bisa terjadi,” imbuhnya. Mudarta menegaskan, pemilih sekarang lebih cerdas. Rakyat juga bisa menilai peme-rintahan sekarang. Mereka rindu dengan suasana 2009 silam, di mana ekonomi tumbuh, negara aman dan tenang di era Presiden SBY.

Di sisi lain, Golkar juga pasang target 3 kursi DPR RI Dapil Bali, karena mereka terjunkan caleg-caleg kuat ke Pileg 2019. Selain tarungkan duo incumbent Demer dan Gus Adhi, Golkar juga usung I Wayan Geredeg (mantan Bupati Karangasem dua periode) dan I ketut Sudikerta (mantan Wakil Gubernur Bali 2013-2018).

“Kalau 2 kursi Golkar yang diraih dalam Pileg 2014 lalu, tetap aman. Kami malah prediksi Golkar bisa dapat tambahan 1 kursi lagi hingga menjadi 3 kursi DPR RI,” tandas Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, saat dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin.

Sebaliknya, Ketua DPD Gerindra Bali yang notabene caleg incumbent, Ida Bagus Putu Sukarta, mengatakan partainya yang sudah memiliki 1 kursi DPR RI Dapil Bali. Tanpa maksud muluk-muluk, Gus Sukarta yakin 1 kursi ini bisa aman dalam Pileg 2019 nanti. “Kita sekarang fokus kerja dulu, kader-kader semua bekerja berebut suara. Yang jelas, kita ingin hasil maksimal,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini. *nat

Komentar