nusabali

Pedagang Pasar Anyar Mulai Berbenah

  • www.nusabali.com-pedagang-pasar-anyar-mulai-berbenah

Pedagang di Pasar Ayar Buleleng, mulai berkemas dan membersihkan puing-puing kebakaran, Kamis (31/1) siang kemarin.

Pasca Amukan Si Jago Merah


SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah pedagang lainnya juga merapikan barang-barang dagangan yang sempat berantakan akibat evakuasi mendadak pasca peristiwa kebakaran pasar Anyar Buleleng, Selasa (29/1) petang, yang melalap delapan ruko di kawasan Jalan Diponogoro, wilayah Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Pemandangan menonjol tampak di Toko Busana Permai, yang disebut-sebut mengalami kerugian paling banyak. Sejumlah puing hangus bangunan ruko dilemparkan satu per satu dari lantai dua. Gulungan berbagai jenis kain yang sudah lengket dan sudah menghitam juga berserakan di depan ruko. Pemilik toko busana Permai, Iwan Ananta Wijaya, 45, menjelaskan jika saat ini ia mulai bersiap untuk melakukan renovasi ruko yang merupakan tempat usaha satu-satunya yang dimilikinya.

“Ini baru bersih-bersih dulu, setelah ini baru pikir langkah selanjutnya, rencananya sih mau direnovasi, tapi masih bingung juga, karena habis semua,” ungkapnya.

Iwan yang selama ini mewarisi usaha keluarganya, memang sudah berjualan berbagai jenis kain sejak tahun 1985. Keluarganya juga menyewa lahan milik Pemkab dengan Hak Guna Pakai (HGB) bangunan ruko milik sendiri.

Dari peristiwa yang terjadi saat itu kondisi ruko milik Iwan sudah tutup sejak pukul 16.00 WITA. Di dalam tokonya ia memperkirakan ada ribuan gulung kain dengan perkiraan nilai sekitar Rp 1,2 miliar. Dari sekian banyak barang dagangannya ia pun menyesal hanya dapat menyelamatkan 25 persennya saja. “Stok barang yang mahal kebetulan di atas, seperti kain wol asli itu saya jual Rp 500 ribu per meter, jadi tidak keburu, karena api cepat sekali merembet kebetulan bersebelahan sama Bata,” katanya.

Ia juga mengatakan harus memulai dari awal lagi usaha yang dirintis keluarganya berpuluh-puluh tahun, karena usaha yang dijalaninya selama ini tak disertai dengan asuransi kecelakaan. Iwan yang mengetahui risiko berjualan di pasar cukup rentan peristiwa kebakaran mengaku menerima konsekuensinya, karena premi asuransi cukup tinggi. “Karena di pasar dinilai risiko tinggi preminya kalau tidak salah saya sempat tanya sepuluh tahun lalu sekitar Rp 3 juta satu bulan, jadi tidak jadi karena mahal,” ujar dia.

Pasca kejadian ini ia mengaku masih berembug dengan keluarga apa yang akan dilakukan selanjutnya, sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dan penyelidikan dari kepolisian. Sementara itu sejumlah pedagang di blok B Pasar Anyar yang sempat tutup pasca kebakaran, mulai beraktivitas kembali.

Sejumlah pedagang pun kembali menata barang dagangan mereka, setelah sebelumnya diangkut darurat saat kejadian. Sedangkan Polsek Kota Singaraja juag mengundang perekam dan pengunggah video isu penjarahan oleh Dewa Ayu Suparwati, 38, warga Banjar Dinas Beji, Desa Sangsit Kecamatan Sawan, Buleleng, untuk melakukan klarifikasi.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma dikonfirmasi terpisah mengatakan perekam dan pengunggah video hoax oleh Suparwati alias Masayu itu sengaja dihadirkan untuk memberikan klarifikasi atas berita dan informasi tak sesuai dengan kenyataan dan heboh di media sosial.

“Kami undang untuk melakukan video klarifikasi. Sementara yang bersangkutan yang juga pedagang di Pasar Anyar mengaku panik atas kondisi kebakaran dan melihat anak-anak remaja menggotong karung, yang sebenarnya membantu proses evakuasi. Dengan video klarifikasi dan permintaan maaf itu kami nyatakan masalah sudah clear tak ada lagi yang diresahkan,” tegas dia. *k23

Komentar