nusabali

Waspada, Demam Berdarah Mewabah

  • www.nusabali.com-waspada-demam-berdarah-mewabah

Awal Januari 2019, 12.240 orang terjangkit DBD di sejumlah daerah

JAKARTA, NusaBali
Sejumlah daerah ditetapkan sebagai wilayah kejadian luar biasa dengue fever atau demam berdarah dengue (DBD) setelah 115 orang meninggal dunia. Beberapa wilayah yang sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) DBD termasuk Sulawesi Utara, juga Kabupaten Manggarai Barat dan Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur.

"Sebelumnya, Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah juga ditetapkan sebagai KLB DBD, namun karena sudah bisa diatasi tanggal 2 Januari lalu pemerintah daerah mencabut KLB itu," ujar Kepala Biro Humas Kementerian Kesehatan, Widyawati Rokom seperti dikutip bbcindonesia.

Sejak awal Januari 2019, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima laporan sebanyak 12.240 orang terjangkit DBD di sejumlah daerah, meningkat bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Lihat saja kasus DBD di Sumatera Selatan. Selama Januari 2019, tercatat ada 395 kasus dan tiga di antaranya meninggal dunia. Jika dibanding 2018, jumlah kasus yang ditemukan juga terbilang cukup tinggi mencapai 2.396 kasus. Dari jumlah itu, 26 orang di antaranya meninggal dunia.

Meskipun demikian masyarakat tidak boleh lengah, mengingat angka 395 masih di awal tahun yang boleh jadi masih bisa bertambah.
"Jumlah kasus ini bisa bertambah lebih banyak lagi, karena pencatatan jumlah penderita dari kabupaten dan kota belum masuk. Ini, karena Januari masih berjalan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Lesty Nuraini dilansir vivanews.

Menurut Lesty Nuraini, pada Januari 2019, jumlah kasus tersebar di 17 kabupaten/kota, di antaranya OKU ditemukan satu kasus, OKI 16 kasus, Muara Enim 25 kasus, Lahat sembilan kasus, Musi Banyuasin 18 kasus, Musi Rawas 26 kasus, Banyuasin 42 kasus, dan OKU Selatan enam kasus. Juga ada OKU Timur 41 kasus, Ogan Ilir 28 kasus, Empat Lawang tujuh kasus, Palembang 99 kasus, Prabumulih 25 kasus, Pagaralam 17 kasus, Lubuklinggau 10 kasus, Pali 21 kasus, dan Muratara empat kasus.

Meski terdata cukup banyak ditemukan kasus DBD, Dinas Kesehatan belum dapat menetapkannya sebagai status kejadian luar biasa atau KLB.

Di Jawa Tengah, hingga akhir Januari 2019 12 orang menjadi korban DBD. Jumlah itu tersebar di Kabupaten Brebes, Jepara, Kebumen, Grobogan, dan Batang.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, selama Januari 2019, data kasus DBD yang terkonfirmasi mencapai 1.204 kejadian. Jumlah tersebut tersebar di Kabupaten Sragen 200 kejadian, Grobogan 150 kejadian, Pati 87, Jepara 78, Blora 75, Purbalingga 76, Cilacap 71, dan Boyolali 51 kejadian.

Sedangkan di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta jajarannya segera melakukan tindakan penanganan dan pencegahan terhadap penyakit tersebut.  Hal ini mengingat peningkatan kasus penyakit DBD yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat hampir merata.

Direktur Utama RSHS Bandung dr.R Nina Susana Dewi mengatakan,pada Desember 2018, pasien DBD paling hanya 8-10 pasien. Sedangkan, Januari 2019 ini pasien sudah mencapai lebih dari 55 pasien. Peningkatannya lima kali lipat," katanya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, tercatat pasien DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit per 28 Januari 2019 sudah mencapai 137 kasus.

Di Jatim, jumlah pasien DBD di Jatim mencapai 2.660 orang, 46 Orang di antaranya meninggal dunia.  Toh hal itu belum membuat Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Di ibu kota Jakarta yang merupakan daerah endemis DBD, angka kasus terus mengalami pelonjakan dalam beberapa pekan terakhir.  Dari 613 kasus di ibu kota, paling banyak terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

Ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Padjajaran Bandung, Ridad Agoes memandang kasus demam berdarah ini belum akan mereda. "Karena memang di seluruh Asia Tenggara ini Indonesia masih merupakan daerah yang hyper endemic," ujar Ridad. *

Komentar