nusabali

PHRI Perkuat Legalisasi Perhotelan

  • www.nusabali.com-phri-perkuat-legalisasi-perhotelan

BPC PHRI Gianyar kini tetus mendorong para pemilik hotel dan restoran untuk melegalisasi usahanya dengan bergabung di PHRI.

GIANYAR, NusaBali

Karena dengan legalisasi melalui asosiasi ini akan memudahkan hotel atau restoran berkerjasama dengan pihak luar. Legalisasi juga untuk peningkatan SDM (sumber daya manusia) dari pemerintah.

Hal itu disampaikan Ketua BPC PHRI Kabupaten Gianyar Periode 2018-2023, Pande Mahayana Adityawarman alias Adit Pande, di sela-sela Muscab III dan Pengukuhan Pengurus Baru

BPC PHRI Kabupaten Gianyar Periode 2018-2023 di Hotel The Royal Pita Maha, Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Rabu (31/1).  Pengusaha muda pariwisata asal Kelurahan Beng, Gianyar ini menjelaskan, hingga kini BPC PHRI Gianyar hanya punya 100-anggota, mayoritas hotel. Padahal jumlah akomodasi wisata jenis hotel dan restoran di Gianyar mencapai ribuan.

Kata dia, idealnya semua hotel dan restoran bergabung di PHRI. Dengan banyaknya anggota, maka akan makin banyak pihak yang bisa diajak menyelesaikan persoalan kepariwisataan. Misalnya, masalah wisata di Ubud yakni soal kemacetan arus lalu lintas, sampah, dan lainnya. ‘’Dan, idealnya wisatawan datang ke Ubud, menikmati Ubud dan menginap di Ubud. Selama ini, kebanyakan wisatawan datang ke Ubud, namun nginapnya di tempat lain, Intinya, ke depan, bagaimana membangun pariwisata Ubud ini makin berkualitas’’ jelasnya.

Sementara itu, mantan Ketua BPC PHRI Gianyar Cokorda Gde Ichiro Sukawati mengharapkan, jajaran BPC PHRI Gianyar ke depan agar terus meningkatkan kepekaan dalam menyikapi pelbagai persoalan kepariwisataan khususnya di Gianyar. Karena pariwisata sangat rentan dengan pelbagai isu, antara lain lingkungan, alam, budaya, politik dan lainnya. ‘’Misal, Gunung Agung meletus sedikit saja sangat berpengaruh dengan kunjungan,’’ jelasnya.

Putra Puri Agung Ubud ini berharap jajaran BPC PHRI Gianyar yang baru dapat melanjutkan program PHRI sebelumnya. Antara lain, peningkatan SDM melalui uji kompetensi bidang perhotelan dan restoran. Program ini sangat penting karena tuntutan konsumen terhadap pelayanan terus meningkat. Seiring itu, akomodasi wisata tak terhindarkan dari pasar global yang membutuhkan layanan berstandar dunia.

Pelantikan pengurus BPC PHRI Gianyar dilakukan oleh Ketua BPD PHRI Bali yang sekaligus Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Ia menegaskan, asosiasi hotel dan restoran sangat berperan penting dalam menjaga iklim pariwisata Bali. Lebih-lebih, era Bali baru yang digaungkan Pemprov Bali memerlukan peran banyak pihak. "Terutama PHRI yang perannya luar biasa sebagai penghubung pihak swasta dan pemerintah, menuju perwujudan satu pulau, satu kelola," tegasnya.                                  

Wagub Cok Ace menyebutkan, keberadaan asosiasi khususnya PHRI di Bali sangat strategis untuk menghindari permasalahan yang bisa mengancam kondusivitas dunia pariwisata. "Contohnya, pelanggaran-pelanggaran izin, pembangunan yang tidak sesuai aturan, jangan sampai ada pembiaran. Karena jika dibiarkan dan terjadi sesuatu, maka kita semua yang kena akibatnya," jelasnya. Cok Ace juga mengingatkan kepada para pelaku industri pariwisata meningkatkan penyerapan produk-produk lokal Bali untuk membantu sektor pertanian.

Pande Mahayana Adityawarman alias Adit Pande terpilih  sebagai Ketua BPC PHRI Kabupaten Gianyar Periode 2018-2023 melalui Muscab III BPC PHRI Gianyar di Ubud, beberapa waktu lalu. Ia menggantikan ketua sebelumnya, Cokorda Gde Ichiro Sukawati, yang kini duduk sebagai Ketua Kehormatan/Penasihat BPC PHRI Kabupaten Gianyar Periode 2018-2023.

Selaku ketua, Adit Pande dibantu Wakil Ketua I : Gede Paskara Karilo, Wakil Ketua II I Gede Sudiana, Wakil Ketua III Tjokorda Bayu Putra Sukawati. Sekretaris I Putu Budi Susanta, Sekretaris I Made Karda, Sekretaris II Pande Mahaputra Bagus Erlangga. Bendahara I Putu Surya Arysoma, Bendahara II   Pande Dimas Try Prawira. Ia juga dibantu dua orang di Bagian Humas dan tujuh bidang.*lsa

Komentar