Tertimpa Pohon, Sejumlah Palinggih di Pura Pucak Mangu Rusak
Pura Pucak Mangu yang terletak di Banjar Tinggan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.
MANGUPURA, NusaBali
Pohon jenis cemara dengan diameter 30 cm dan tinggi 15 meter tumbang karena diterjang angin kencang. Dalam beberapa hari terakhir cuaca wilayah Kabupatan Badung tergolong ekstrem hingga menyebabkan bencana terjadi di sejumlah titik.
Mendapat informasi Pura Pucak Mangu tertimpa pohon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penanganan, Rabu (30/1) siang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Badung memangkas pohon yang tumbang sebelum kemudian mengevakuasinya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ni Nyoman Ermy Setiari, menyatakan memang benar telah terjadi pohon tumbang di Pura Pucak Mangu. “Iya, telah terjadi pohon tumbang di Pura Pucak Mangu. Tapi baru hari ini (kemarin) tim ke lokasi untuk melakukan pembersihan. Pohon tumbang menimpa Bebaturan Palinggih Yoni, atap Meru Palinggih Tumpang Lima, dan atap Meru Palinggih Teratai Bang,” ujarnya. “Tapi syukurlah nihil korban jiwa,” imbuh Ermy Setiari.
“Sekarang pohon yang tumbang sudah kami bersihkan, namun mengenai kerugian kami belum bisa hitung,” katanya.
Menurut Ermy Setiari, BPBD Badung mendapat info perihal pohon tumbang pada Selasa (29/1) sore. Sebetulnya TRC yang ada di Kecamatan Petang langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Namun, karena pertimbangan cuaca, akhirnya diputuskan proses evakuasi pohon dilakukan pada Rabu kemarin.
Mengenai penyebab tumbangnya cemara tersebut, Ermy Setiari mengungkapkan akibat cuaca ekstrem. “Dalam beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem, hujan deras dan disertai angin kencang. Diduga karena hujan deras dan angin mengakibatkan pohon tumbang,” tuturnya.
Sementara itu, Panglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung, sebagai salah satu pangempon Pura Pucak Mangu, mengungkapkan pohon tumbang di Pura Pucak Mangu diketahui oleh satu seorang sameton puri yang datang ke Pura Pucak Mangu. “Kalau tidak salah dua hari lalu (Senin, 28/1), siang hari. Setelah mengetahui ada pohon yang tumbang, langsung mengabari saya,” ujarnya. Setelah mendapat kabar dari sameton puri, Gde Agung lantas menginfokannya ke BPBD Badung.
“Tadi (Rabu kemarin), petugas BPBD Badung sudah ke lokasi, didampingi pangempon pura, pemangku, serta masyarakat setempat,” ungkap mantan Bupati Badung tersebut.
Disinggung mengenai tindak lanjut dari musibah ini, Gde Agung mengungkapkan akan melakukan serangkaian upacara. “Sesuai petunjuk Bhagawanta dan panglingsir puri, pada 30 Januari 2019 diadakan upacara durmanggala dan pada 4 Februari 2019 lanjut ngaturang guru piduka dan bendu piduka,” ungkapnya.
Sayangnya, saat ditanya mengenai total kerugian, Gde Agung menegaskan belum bisa memastikannya. “Sudah saya laporkan kepada Bapak Bupati. Yang jelas akan kita perbaiki semuanya,” tandas Gde Agung. *asa
Pohon jenis cemara dengan diameter 30 cm dan tinggi 15 meter tumbang karena diterjang angin kencang. Dalam beberapa hari terakhir cuaca wilayah Kabupatan Badung tergolong ekstrem hingga menyebabkan bencana terjadi di sejumlah titik.
Mendapat informasi Pura Pucak Mangu tertimpa pohon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penanganan, Rabu (30/1) siang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Badung memangkas pohon yang tumbang sebelum kemudian mengevakuasinya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ni Nyoman Ermy Setiari, menyatakan memang benar telah terjadi pohon tumbang di Pura Pucak Mangu. “Iya, telah terjadi pohon tumbang di Pura Pucak Mangu. Tapi baru hari ini (kemarin) tim ke lokasi untuk melakukan pembersihan. Pohon tumbang menimpa Bebaturan Palinggih Yoni, atap Meru Palinggih Tumpang Lima, dan atap Meru Palinggih Teratai Bang,” ujarnya. “Tapi syukurlah nihil korban jiwa,” imbuh Ermy Setiari.
“Sekarang pohon yang tumbang sudah kami bersihkan, namun mengenai kerugian kami belum bisa hitung,” katanya.
Menurut Ermy Setiari, BPBD Badung mendapat info perihal pohon tumbang pada Selasa (29/1) sore. Sebetulnya TRC yang ada di Kecamatan Petang langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Namun, karena pertimbangan cuaca, akhirnya diputuskan proses evakuasi pohon dilakukan pada Rabu kemarin.
Mengenai penyebab tumbangnya cemara tersebut, Ermy Setiari mengungkapkan akibat cuaca ekstrem. “Dalam beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem, hujan deras dan disertai angin kencang. Diduga karena hujan deras dan angin mengakibatkan pohon tumbang,” tuturnya.
Sementara itu, Panglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung, sebagai salah satu pangempon Pura Pucak Mangu, mengungkapkan pohon tumbang di Pura Pucak Mangu diketahui oleh satu seorang sameton puri yang datang ke Pura Pucak Mangu. “Kalau tidak salah dua hari lalu (Senin, 28/1), siang hari. Setelah mengetahui ada pohon yang tumbang, langsung mengabari saya,” ujarnya. Setelah mendapat kabar dari sameton puri, Gde Agung lantas menginfokannya ke BPBD Badung.
“Tadi (Rabu kemarin), petugas BPBD Badung sudah ke lokasi, didampingi pangempon pura, pemangku, serta masyarakat setempat,” ungkap mantan Bupati Badung tersebut.
Disinggung mengenai tindak lanjut dari musibah ini, Gde Agung mengungkapkan akan melakukan serangkaian upacara. “Sesuai petunjuk Bhagawanta dan panglingsir puri, pada 30 Januari 2019 diadakan upacara durmanggala dan pada 4 Februari 2019 lanjut ngaturang guru piduka dan bendu piduka,” ungkapnya.
Sayangnya, saat ditanya mengenai total kerugian, Gde Agung menegaskan belum bisa memastikannya. “Sudah saya laporkan kepada Bapak Bupati. Yang jelas akan kita perbaiki semuanya,” tandas Gde Agung. *asa
Komentar