Nangis Terus, Bayi Ditidurkan Tengkurap
Bayi 3 Bulan Tewas di Tangan Pengasuh
DEPOK, NusaBali
Bayi Mutia ditemukan meninggal dalam gendongan Lomrah (66) pengasuhnya, di Perum Villa Santika, Rangkapan Jaya, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat. Hasil autopsi menunjukkan adanya sejumlah penganiayaan di tubuh bayi berusia 3 bulan itu.
"Ada luka lebam di tubuhnya dan pipinya," kata Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus, Selasa (29/1) seperti dilansir detik.
Ketika Mutia menangis pelaku memberikan botol susu dimasukkan ke dalam (mulut) bayi tersebut selama 1 menit. Namun, karena tangisan Mutia tak kunjung reda, Lomrah pun emosi.
"Setelah diberi susu, pelaku ini menidurkan bayi tersebut dalam kondisi terbalik sehingga (korban) sesak napas," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok AKBP Dedy Kurniawan kepada wartawan di kantornya, Jalan Margonda Raya, Depok, Selasa (29/1).
Keterangan Lomrah sesuai dengan hasil autopsi korban. Hasil autopsi menyebutkan kematian korban disebabkan karena kehabisan napas.
"Hasil autopsi ada korelasinya (degan keterangan tersangka), sementara karena ada benda tumpul mengenai dari rongga mulut dalam yang mengakibatkan saluran napas tersumbat sehingga kehabisan nafas," imbuhnya.
Sebelumnya, Lomrah juga sempat menganiaya Mutia. Sejumlah luka lebam ditemukan di beberapa bagian tubuh bayi mungil itu. "Sebelum memberikan susu, pelaku sempat mencubit pipi dan hidung maupun bibir bayi tersebut," lanjutnya.
Mengetahui Mutia sudah tidak bernapas, Lomrah panik. Dia lalu menggendong bayi ke luar rumah dengan tujuan pergi ke Jakarta. Lomrah minta antar seorang driver ojek online yang mangkal di perumahan itu. Namun driver ojek online curiga dan menolak mengantar Lomarh.
"Karena ojek ini curiga melihat bayinya sudah pucat, dia nggak mau nganterin," ujar Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (29/1).
Wanita tersebut kemudian kembali masuk ke perumahan. Driver ojek online yang mencurigai wanita itu kemudian membuntutinya. Kemudian ojek ini melihat wanita itu masuk ke dalam rumah. Karena dia curiga, dia manggil tetangga yang kebetulan berprofesi sebagai dokter.
Dokter ditemani ojek online itu lalu ke rumah wanita tersebut. Belakangan diketahui wanita itu adalah pengasuh bayi tersebut.
"Dokter kemudian memeriksa bayi tersebut, tetapi sudah tidak ditemukan denyut nadi dan napas serta badannya sudah menjadi dingin," tuturnya.
Karena makin curiga, driver ojek online lalu menghubungi polisi. Polisi lalu datang ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit.
Lomrah (66) ternyata baru bekerja 4 hari di rumah orangtua Mutia. Sementara kedua orang tua Mutia bekerja. Ayahnya bekerja ke Kalimantan dan Ibunda Mutia diketahui bekerja di sebuah rumah sakit di Depok. *
"Ada luka lebam di tubuhnya dan pipinya," kata Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus, Selasa (29/1) seperti dilansir detik.
Ketika Mutia menangis pelaku memberikan botol susu dimasukkan ke dalam (mulut) bayi tersebut selama 1 menit. Namun, karena tangisan Mutia tak kunjung reda, Lomrah pun emosi.
"Setelah diberi susu, pelaku ini menidurkan bayi tersebut dalam kondisi terbalik sehingga (korban) sesak napas," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok AKBP Dedy Kurniawan kepada wartawan di kantornya, Jalan Margonda Raya, Depok, Selasa (29/1).
Keterangan Lomrah sesuai dengan hasil autopsi korban. Hasil autopsi menyebutkan kematian korban disebabkan karena kehabisan napas.
"Hasil autopsi ada korelasinya (degan keterangan tersangka), sementara karena ada benda tumpul mengenai dari rongga mulut dalam yang mengakibatkan saluran napas tersumbat sehingga kehabisan nafas," imbuhnya.
Sebelumnya, Lomrah juga sempat menganiaya Mutia. Sejumlah luka lebam ditemukan di beberapa bagian tubuh bayi mungil itu. "Sebelum memberikan susu, pelaku sempat mencubit pipi dan hidung maupun bibir bayi tersebut," lanjutnya.
Mengetahui Mutia sudah tidak bernapas, Lomrah panik. Dia lalu menggendong bayi ke luar rumah dengan tujuan pergi ke Jakarta. Lomrah minta antar seorang driver ojek online yang mangkal di perumahan itu. Namun driver ojek online curiga dan menolak mengantar Lomarh.
"Karena ojek ini curiga melihat bayinya sudah pucat, dia nggak mau nganterin," ujar Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (29/1).
Wanita tersebut kemudian kembali masuk ke perumahan. Driver ojek online yang mencurigai wanita itu kemudian membuntutinya. Kemudian ojek ini melihat wanita itu masuk ke dalam rumah. Karena dia curiga, dia manggil tetangga yang kebetulan berprofesi sebagai dokter.
Dokter ditemani ojek online itu lalu ke rumah wanita tersebut. Belakangan diketahui wanita itu adalah pengasuh bayi tersebut.
"Dokter kemudian memeriksa bayi tersebut, tetapi sudah tidak ditemukan denyut nadi dan napas serta badannya sudah menjadi dingin," tuturnya.
Karena makin curiga, driver ojek online lalu menghubungi polisi. Polisi lalu datang ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit.
Lomrah (66) ternyata baru bekerja 4 hari di rumah orangtua Mutia. Sementara kedua orang tua Mutia bekerja. Ayahnya bekerja ke Kalimantan dan Ibunda Mutia diketahui bekerja di sebuah rumah sakit di Depok. *
Komentar