nusabali

‘Jangan Menomorduakan Wisatawan Nusantara’

  • www.nusabali.com-jangan-menomorduakan-wisatawan-nusantara

Berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian, stakeholder kepariwisataan tidak bisa meremehkan peran wisatawan nusantara/wisatawan domestik.

DENPASAR, NusaBali 
Sama seperti wisman, wisdom pun melakukan pengeluaran selama mereka berlibur di Bali. Belanja atau pengeluaran tersebut, baik k untuk akomodasi, makan minum, souvenir dan kebutuhan wisata lainnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara(BP3M) Kementerian Pariwisata I I Gede Pitana Brahmananda, menyatakan dulu memang pernah ada perlakuan menomorduakan wisatawan nusantara.Tetapi hal tersebut sekarang tidak lagi. “Ingat, jangan salah. Wisatawan nusantara berkontribusi besar menggerakan perekonomian (daerah),” ujar Gede Pitana, Minggu (27/1). Sebagai contoh, Gede Pitana menyebut bagaimana hotel-hotel berbintang  di Badung, yang tidak saja ramai dihuni wisman, tetapi banyak juga disewa wisnus/wisdom. “Itu data jelasnya coba tanyakan  Kadispar Badung ( I Wayan Badra) yang dana promosinya paling banyak dan PHR-nya juga paling banyak,” tunjuk Gede Pitana.  

Sementara tahun 2019, Bali diharap dapat 12 juta wisatawan domestik. Sedang wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Bali ditarget 7,1 juta  orang dari total target nasional 20 juta wisman.  Dari 20 juta wisman tersebut, Indonesia diharap mampu meraih devisa 20 juta dollar AS.  Dari 20 juta dollar AS tersebut, 40 persen diharapkan disumbangkan dari Bali.

Terpisah Kadiparda Badung I Wayan Badra mengatakan Badung, tahun 2019 diharapkan paling tidak bisa meraih 8 juta wisman, sedang wisman 6,8 juta. “Memang jumlah wisdom selalu lebih banyak dari wisman,” kata Badra. Umumnya wisdom yang berwisata ke Badung mengunjungi tempat wisata pavorit, diantaranya Pantai Pandawa, Kuta dan kawasan wisata lainnya. “Kami di Badung kan banyak punya tempat wisata,” ujarnya.

Dikatakan Badra, hotel pilihan wisdom mulai dari hotel melati, sampai hotel berbintang. “Tidak ada pembedaan layanan baik wisman maupun wisdom sama saja,” kata Badra. Karena lanjut  Badra, keduanya sama-sama  memberikan pemasukan untuk pendapatan daerah, khususnya pendapatan pariwisata (PHR). “Keduanya (wisman dan wisdom) penting,” tandas Badra. *k17

Komentar