nusabali

Dua Bocah Ditemukan Tewas

  • www.nusabali.com-dua-bocah-ditemukan-tewas

Dua bocah, Ilham dan Adam yang tinggal di yayasan dilaporkan hilang sejak Sabtu (26/1) sore.

Diduga Terseret Arus saat Bermain di Tukad Mati

DENPASAR, NusaBali
Nasib nahas dialami oleh dua bocah, Ilham, 7, dan Adam, 8. Kedua anak yang diketahui tinggal di Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA), Jalan Labak II No 7, Tegal Harum, Denpasar Barat ini ditemukan tak bernyawa di Tukad Mati, Denpasar, Minggu (27/1) siang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mengevakuasi mayat Ilham dari bendungan di Tukad Mati, Jalan Gunung Soputan, Denpasar, Minggu (27/1) sekitar pukul 11.30 Wita. Evakuasi tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari pihak Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Denpasar.

Kepala BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ari Wibawa, mengatakan, ada dua korban anak-anak yang tenggelam di sungai Tukad Mati. Keduanya merupakan murid dari Sekolah Rare Muchtary di bawah Yayasan SPMAA Denpasar atas nama Ilham, 7, dan Adam, 8. Mereka dilaporkan hilang sejak Sabtu sore (26/1). "Kedua bocah itu telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," katanya saat dihubungi, Minggu (27/1) siang.

Gung Krisna, anggota BPBD yang ikut mengevakuasi menambahkan, kedua bocah itu dikira mengunjungi rumah temannya. Namun hingga malam ternyata belum balik juga. "Karena sudah malam dan gelap pencarian dilakukan paginya (Minggu pagi). Diketahui mereka sore kemarin (Sabtu) bermain di sungai Tukad Mati aliran sungai yang sama dengan lokasi," terangnya.

Minggu pagi kemarin, pihak yayasan menelusuri aliran Sungai Tukad Mati dan ternyata menemukan Adam dalam keadaan meninggal dunia di aliran sungai bawah Jembatan Mahendradatta, sekitar pukul 10.00 pagi.

Pihak yayasan kemudian meminta bantuan kepada pihak BPBD untuk mencari satu anak yang lain bernama Ilham. Sekitar pukul 11.30 Wita, Ilham juga ditemukan tak bernyawa di Bendungan Sungai Tukad Mati, Jalan Gunung Soputan, Denpasar.

"Mungkin dia main terus jatuh dan terseret arus sungai. Jadi penghuni yayasan curiga karena ada temannya waktu sore hari itu melihat kedua anak itu bermain di sungai," imbuhnya.

"Tadi posisinya terjepit di sela-sela sampah. Kalau yang pertama namanya Adam (8) kalau yang ditemukan di Bendungan Tukad Mati ini Ilham (7) tahun. Mereka diduga sama-sama bermain di sungai. Tadi luka tidak ada, karena kan mereka tenggelam," imbuh Gung Krisna.

Sementara itu, dilansir dari IDN Times, Sigit mengaku tak menyangka anaknya yang bernama lengkap Ilham Budi Santoso ditemukan meninggal dunia hanyut di sungai Tukad Mati, Denpasar, Minggu (27/1) siang. Pria asal Jember ini baru dikabari oleh pihak Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Denpasar sekitar pukul 11.00 Wita.

Sigit saat itu berjualan bakso di sekitar Taman Pancing, Pemogan, Denpasar, Minggu (27/1). Ia baru dihubungi oleh pihak yayasan Minggu siang kemarin sekitar pukul 11.00 Wita, jika anaknya sudah hilang sejak Sabtu (26/1) sore dan belum kembali ke yayasan. Yayasan juga baru memberitahukan kalau pihaknya sedang melakukan penyisiran di sekitar sungai Tukad Mati.

Sekitar 30 menit kemudian atau sekitar pukul 11.30 Wita sejak dihubungi yayasan, ia kembali mendapat kabar buruk. Anaknya telah ditemukan namun dalam kondisi tak bernyawa oleh tim BPBD Kota Denpasar di Bendungan Tukad Mati, Jalan Gunung Soputan, Denpasar. "Ya, kaget saja mengapa baru kasih kabar siangnya. Mengapa tidak dari kemarin (Sabtu) sore," katanya, Minggu (27/1).

Ia menuturkan, Ilham merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Ia menitipkannya di yayasan sejak delapan bulan lalu. Sejak di yayasan, Ilham pulang ke kos ayahnya di Pemogan setiap dua minggu sekali. "Karena saya sendiri dan sudah cerai dengan istri. Jadi saya sekolahkan dan titipkan Ilham di yayasan. Biar bisa belajar mengaji juga," imbuhnya.

Jasad Ilham sekitar pukul 16.30 Wita, kemarin, sudah dibawa ke rumah duka dari RSUP Sanglah, sementara itu, seorang anak lain yang jadi korban hanyut di sungai, Adam akan dimakamkan oleh pihak keluarganya di Pasuruan, Jawa Timur.

Kapolsek Denpasar Barat  AKP Johanes H Widya Dharma Nainggolan saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat dua bocah tersebut.

Dari keterangan saksi, lanjut AKP Johanes bahwa pada Sabtu (26/1) pukul 13.30 Wita kedua korban sedang bermain pelepah pisang di Tukad Mati, Jalan Bikini, Gang Sandat 1, Padangsambian Kelod, Denpasar Barat. Hingga sore hari keduanya tak kunjung balik ke yayasan. “Keduanya pada Sabtu siang sama-sama bermain di Tukad Mati. Sementara mereka diduga terseret arus air sunga hingga tewas. Setelah berhasil ditemukan, keduanya langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar. Nanti menunggu hasil pemeriksaan dokter dari RSUP Sanglah,” pungkasnya. *po

Komentar