nusabali

Gelar Karya, Dianggarkan Rp 3,5 M Lebih

  • www.nusabali.com-gelar-karya-dianggarkan-rp-35-m-lebih

Pura Er Jeruk Sukawati Diempon 13 Subak

GIANYAR, NusaBali

Karya Padudusan Agung, Segara Kertih, Tawur Balik Sumpah Agung dan Mupuk Pedagingan digelar di Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk, utara Pantai Purnama, Desa Pakraman Sukawati, Desa  Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Karya ini digelar kembali setelah prosesi yang sama 30 tahun silam tepatnya pada Budha Kliwon Pahang, tanggal 1 Oktober 1989 silam.

Puncak karya akan berlangsung pada Buda Kliwon Pahang, Rabu (30/1). Hal itu diungkapkan Manggala Prawartaka Karya Drs I Made Suka Idep, ditemui saat prosesi Nyambut Karya, Nanceb, Nagiang dan Pengrajeg di Pura Er Jeruk, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (5/1). Karya mengambil tingkatan Madyaning Utama dengan menggunakan 5 ekor kebo dan dipuput sebanyak 25 Sulinggih. Tujuan karya ini tiada lain untuk mohon kerahayuan jagadhita. "Agar jagat Bali pada umumnya mendaatkan suatu keselamatan," jelasnya.

Menurut Manggala Karya bidang upakara, I Nyoman Oka, ada tiga prosesi utama serangkaian Karya Agung ini. Antara lain Melasti lan Segara Kertih pada Saniscara Umanis Pujut, Sabtu (26/1), Tawur Agung pada Soma Pon Pahang, Senin (28/1), serta puncak karya pada Budha Kliwon Pahang, Rabu (30/1) mendatang. Menariknya, karya agung Pura Er Jeruk yang diempon oleh sekitar 250 KK krama Subak Gede Sukawati ini juga digarap secara gotong royong oleh ribuan krama Desa Pakraman Sukawati. "Seluruh krama dari 13 banjar adat gotong royong membuat sarana upakara banten. Satu banjar lagi, khusus membidangi tapini dan serati banten," jelasnya. Caranya, tiap banjar dapat bagian membuat jenis banten berbeda yang dibuat di balai banjar masing-masing. "Karena karya ini sangat besar. Patokannya menggunakan 5 kebo," jelas Nyoman Oka yang mantan Bendesa Pakraman Sukawati ini.

Penggunaan 5 kebo ini terbagi pada 3 acara besar tersebut. Pada prosesi upacara Segara Kertih digunakan Kebo Yus Merana, Banteng, dengan Pakelem Kebo Ireng. Dua lagi, berupa Kebo Brutuk dan Kebo Anggrek Wulan yang digunakan pada saat Tawur Agung. Untuk mendapatkan 5 ekor kebo yang bisa dikatakan cukup sulit ini, panitia justru mendapat kemudahan. Bahkan sumbangan atau punia berupa kebo berdatangan mencapai 11 ekor kebo. "Yang kita butuhkan 5 ekor, tapi yang kita dapatkan 11 ekor. Bahkan kebo ini tidak membeli, alias didonasikan. Maka sisanya 6 ekor, disepakati untuk diuangkan," ungkap pria asal Banjar Dlodtangluk ini. Selain Kebo Ireng, pada pakelem nanti juga akan menenggelamkan Bebek Ireng, Kambing Ireng, dan sarana upakara terkait. Bertepatan dengan prosesi Segara Kertih ini, juga digelar upacara Brahmantaka Ngelanyud Bumi. Prosesi ini diyakini sebagai upaya buang sial terhadap kejadian-kejadian bencana alam maupun bencana kemanusiaan yang terjadi di wilayah Pakraman Sukawati. Seperti misalnya peristiwa kebakaran, pembunuhan, dan kejadian lain yang membuat leteh.

Untuk prosesi ini, seluruh krama diminta untuk mengambil tanah di 4 sudut pekarangan rumah masing-masing. "Tanah pekarangan diambil setiap sudut dan tengah-tengah pekarangan. Dialasi daun dapdap diikat dengan daun sente. Seluruh tanah pekarangan krama lalu dikumpulkan di pantai saat prosesi Segara Kertih untuk dihanyutkan ke laut," jelas Nyoman Oka didampingi manggala karya bidang pembangunan, I Made Sarwa. Diperkirakan, karya agung ini menelan biaya sekitar Rp 3,5 miliar lebih. Ditambahkan Manggala Karya bidang kesenian, I Wayan Nabda, selama 11 hari pelaksanaan Karya Agung akan diiringi tari Wali, Wewalian dan Balih-balihan.

Pura Er Jeruk diempon krama Subak Gede Sukawati, terdiri dari 13 subak tempekan sekitar 800 KK. 13 subak tersebut yakni Subak Bubun dengan 110 anggota; Subak Palak dengan 126 anggota; Subak Sengguan dengan 93 anggota; Subak Sange dengan 104 anggota; Subak Laud dengan 72 anggota; Subak Somi dengan 50 anggota; Subak Abasan dengan 70 anggota; Subak Cau Duwur dengan 51 anggota; Subak Cau Beten dengan 96 anggota; Subak Juwuk dengan 89 anggota; Subak Langge dengan 92 anggota; Subak Babakan dengan 82 anggota, serta Subak Leba dengan 95 anggota. Adapun luas tanah persawahan sekitar 404.520 hektare. *nvi

Komentar