nusabali

Ajak Generasi Muda Bali untuk Tak Takut Bersaing

  • www.nusabali.com-ajak-generasi-muda-bali-untuk-tak-takut-bersaing

Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa SE Jabat Danjen Kopassus TNI AD 

SINGARAJA, NusaBali

Seorang putra terbaik Bali asal Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Mayor Jendral (Mayjen) TNI I Nyoman Cantiasa SE, mendapat promosi jabatan sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus). Perwira TNI ini akan dilantik pada Minggu (27/1) hari ini di Markas Besar TNI AD, sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/81/1/2019 tanggal 25 Januari 2019, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.  Mayjen TNI Cantiasa yang sebelumnya menjabat sebagai Pa Sahli Tk III, Bidang Polkamnas Panglima TNI, menggantikan posisi Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono MA.

Mayjen TNI Cantiasa merupakan putra Bali kedua yang dipercaya menjabat Danjen Kopassus, setelah Mayjen TNI Wisnu Bawa Tanaya di tahun 2012 silam. Pria kelahiran 26 Juni 1967 ini saat dihubungi via telepon, Sabtu (26/1) petang, cukup kaget dengan berita bahagia soal pengangkatan dirinya sebagai Danjen Kopassus. Dia yang saat dihubungi sedang berada di rumahnya di Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng, mengaku baru menerima informasi itu pada Jumat (25/1) sore sekitar pukul 15.00 Wita. “Kemarin sore saat saya sedang OTW (on the way) ke Mabes, teman-teman saya yang duluan tahu dan ngasih kabar. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa dan saya bersyukur kepada Tuhan, telah diberikan kepercayaan yang sangat strategis ini,” ungkap pria 52 tahun ini.

Setelah menerima kabar gembira itu, Mayjen TNI Cantiasa langsung menyempatkan pulang ke kampung halaman ke Bali. Dia tiba di rumahnya Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng pada Sabtu (26/1) pukul 13.00 Wita. Putra terbaik Bali ini juga disebut akan kembali dan mengikuti acara pelantikan dan serah terima jabatan di Mabes TNI pada Minggu (27/1) pagi.

Kedatangannya di kampung halaman, langsung disambut bahagia oleh keluarga besarnya. Kesempatannya untuk pulang ke kampung halaman meski kurang dari 24 jam, dimanfaatkan untuk menghaturkan puji syukur kepada leluhur. Dia bersama keluarga besarnya menggelar persembahyangan bersama di sanggah kemulan dan dadya.

Mayjen TNI Cantiasa mengatakan jabatan baru yang dinilainya sangat strategis itu, tak pernah disangka-sangka. Dia mengaku hanya berupaya maksimal dalam menjalankan tugasnya selama ini sebagai abdi negara. Dia yang mendapat promosi jabatan kilat dari Kolonel menjadi Brigjen hingga Mayjen dalam rentang waktu dua tahun, itu mengaku jabatan yang didapatnya saat ini sepeuhnya ditentukan oleh pimpinan.

“Kalau seleksi itu semuanya ada di pimpinan, kenapa ditunjuk, mungkin dilihat kapabilitasnya, track record terbaiknya, sejauh ini saya hanya menjalankan tugas semaksimal mungkin,” imbuh mantan Kasdam XVII/Cenderawasih itu. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan suami istri Nengah Tinggen dan Ni Ketut Mari, ini pun mengaku sudah mempersiapkan sejumlah program dan strategi untuk menjalani tugas barunya.

Dia menyatakan akan meneruskan program Danjen Kopassus sebelumnya yang sudah berjalan baik, serta mengevaluasi apa yang sekiranya perlu ditingkatkan. Apalagi saat ini dia memimpin pasukan-pasukan terbaik di Indonesia. Ayah dua anak ini pun menyoroti masalah negara saat ini yang banyak dikacaukan dengan masalah berita hoax di media sosial.

Menurutnya berita hoax merupakan salah satu ancaman ketahanan bangsa terbesar jika tak disikapi secara serius.

“Ini yang mengadu domba kita dan adu domba sangat jauh dari pribadi orang Indonesia yang punya ajaran dan kebiasaan menghormati orang lain, sehingga perlu penanganan dari komponen bangsa,” tegasnya.

Berita hoax menurutnya dapat menjadi ancaman besar, jika dijadikan salah satu strategi oknum atau negara luar yang berupaya untuk memecah ketahanan bangsa dan menghancurkan Indonesia. “Yang sangat dikhawatikan hoax menjadi salah satu strategi menghancurkan Indonesia. Kalau seandainya konflik di Indonesia sebatas benturan kesalahpahaman, mungkin kita tidak merasa waswas. Tapi konflik yang by design orang luar ini yang bahaya,” tandas lulusan terbaik Akmil tahun 1990, ini.

Hal itu mengharuskan upaya antisipasi dan penanganan yang serius dari seluruh elemen bangsa. Upaya tersebut sejauh ini sudah dilaksanakan TNI–Polri dan juga pemerintah untuk terus mengawasai benang merah pemilik akun yang sering menyebar hoax. Masyarakat sebagai pengonsumsi berita di media sosial disebutnya harus cerdas dan selalu mencerna terlebih dahulu berita yang tersebar di media sosial, jangan langsung ditelan mentah-mentah.

Khusus TNI sejauh ini terus menggenjot dan masuk ke ranah generasi milenial yang menjadi sasaran dan target media sosial untuk memperkuat benteng kecintaan pada bangsa dan negara. Pihaknya terus memberikan pembelajaran dan edukasi terkait cinta tanah air, bela negara, agar masyarakat tak lagi menjadi korban. Upaya itu juga diharapkan dapat membentengi generasi muda dari pengaruh-pengaruh dan proxy war.

Sementara itu khusus untuk generasi muda Bali, Mayjen TNI Cantiasa berpesan agar tak takut bersaing. Masyarakat Bali yang rata-rata memiliki SDM yang bagus dengan sifat jujur, pekerja keras, dan komitmennya harus tetap bersaing dan jangan pernah ragu menapak masa depan. “Jiwa-jiwa puputan orang Bali dengan jujur, pekerja keras, komitmen melakukan target dan menyelesaikan pekerjaan ini yang harus dicreate. SDM yang bagus haru dibarengi dengan daya saing yang bagus juga,” tegasnya.

Atas keberhasilannya itu, kakak kedua Mayjen TNI Cantiasa, Ni Made Cantiari berharap seluruh masyarakat Bali memberikan dukungan kepada adiknya agar dapat melaksanakan tugas negara dengan baik.

“Kami keluarga merasa bahagia dan bersyukur, mudah-mudahan adik kami ini dapat mengemban tugas barunya dengan maksimal. Kami keluarga juga meminta doa dan dukungan seluruh masyarakat Bali,” kata mantan Camat Buleleng, ini. *k23

Komentar