nusabali

Jokdri Tolak Tanggapi Vigit

  • www.nusabali.com-jokdri-tolak-tanggapi-vigit

Tersangka Vigit Waluyo menyebutkan jawaban karut-marut kasus match fixing di liga ada di PSSI.

Soal Jawaban Match Fixing di PSSI’

JAKARTA, NusaBali
Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menolak berkomentar panjang tentang pernyataan Vigit. Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono, juga tak mau menegaskan nasib Kalteng Putra dan PSS Sleman. Ia menyerahkannya kepada Satgas Anti Mafia Bola.

Usai pemeriksaan, Vigit mengakui pernah memberikan sejumlah uang kepada Komite Wasit PSSI agar timnya menang. Tiga klub yang dia bantu adalah PSS Sleman, Kalteng Putra dan PSMP Mojokerto.

Vigit menyebut PSSI menerima uang Rp 25 juta setiap ia ingin mengamankan pertandingan. Uang itu diberikan langsung kepada anggota Komite Wasit, Nasrul Kuto. 

Vigit pun juga bilang jika masalah pengaturan skor itu ada di PSSI. Salah satu indikatornya bisa dilihat dari jadwal pertandingan yang disusun semusim. 

Mengomentari pernyataan Vigit, Jodri menyebutkan, PSSI seperti yang dia sampaikan di awal sangat support dan menghormati seluruh upaya kepolisian. Melalui satgas ini agar semua bersinergi dan memastikan sepakbola akan lebih baik di masa datang.

Satgas hingga saat ini terus menelusuri kasus pengaturan skor yang terjadi di sepakbola Indonesia. Tak menutup kemungkinan akan ada lagi tersangka bahkan dari pengurus PSSI.

Jokdri sendiri sudah diperiksa Satgas Anti Mafia Bola, yang berlangsung selama 11 jam, di Polda Metro Jaya, Kriminal Umum, hingga Kamis (24/1) malam. Pemeriksaan ini bergeser sepekan dari yang dijadwalkan sebelumnya.

Jokdri dicecar 45 pertanyaan oleh Satgas, sejak pukul 12.00 WITA sampai jam 23.00 WITA. Selepas diperiksa, pemilik saham mayoritas Persija Jakarta itu memberikan keterangan.

Jokdri mengaku dimintai keterangan mengenai struktur, fungsi, kewenangan di PSSI. Kemudian sistem manajemen di PSSI, kewenangan yang ada di exco, komite-komite kesekjenan, prosedur tentang budgeting pencarian uang dan seterusnya. *

Komentar