nusabali

Kemenpar Alokasikan Rp 70 Miliar

  • www.nusabali.com-kemenpar-alokasikan-rp-70-miliar

Koordinasi dan sinergi dilakukan, untuk tetap menjaga citra dan nama baik pariwisata Bali.

Promosi Terintegrasi Kabupaten/Kota se-Bali

DENPASAR, NusaBali 
Kementerian Pariwisata mengalokasikan bantuan anggaran Rp 70 miliar untuk promosi pariwisata Bali tahun 2019. Bantuan anggaran tersebut dalam bentuk/pola kemitraan antara Kemenpar dengan Pemprov/Dinas Pariwisata dan kabupaten/kota di Bali.

Hal tersebut terungkap dalam rapat perencanaan promosi sinergi antara Kementerian Pariwisata dengan Pemprov Bali, di Hotel Prime Plaza, Sanur Denpasar, 24-25 Januari. Rapat dihadiri Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten/Kota, stakeholder terkait di antara asosiasi industri pariwisata.

Staf Ahli Bidang Promosi Luar Negeri Kemenpar I Gede Pitana Brahmananda menyatakan, Pusat/Kemenpar mendukung program Gubernur Bali I Wayan Koster, yang menyatakan one island one management. Disampaikan Gubernur Bali, karena itulah Pemprov dan Kabupaten/Kota diundang diajak membahas dan merancang sinergi promosi bersama, baik ke luar maupun di dalam negeri.

Gede Pitana mencontohkan salah event  ajang promosi pariwisata dunia di Berlin (ITB Berlin). Siapa yang ikut dan yang tidak ikut, itu semua dikoordinasikan dengan provinsi. “Karena kan tidak semua mesti ikut. Yang tidak punya pasar (wisatawan) Jerman misalnya tak usah ikut,” ujar  Gede Pitana.

Koordinasi dan sinergi dilakukan, untuk tetap menjaga citra dan nama baik pariwisata Bali. “Kan mereka (wisman/orang luar) hanya tahunya Bali, mereka tak tahu yang lainnya,” ujar Gede Pitana. Maksudnya, adalah adalah kabupaten/kota di Bali.

Dari 9 bentuk promosi, mulai promosi lewat media digital, elektronik, media luar, media cetak, sales mission, farm trip, hingga aktivitas promosi di daerah masing-masing, semuanya dibahas dalam rapat koordinasi tersebut. “Dari Kemenpar, menyediakan anggaran Rp 70 miliar,” ungkapnya.

Menurut Gede Pitana, tak semua promosi tersebut dibiayai sepenuhnya oleh pusat. Untuk promosi mandiri, bantuan Kemenpar dalam bentuk partnership atau kemitraan. “Promosi itu kan sifatnya ada yang terintegrasi dengan pusat, ada yang mandiri,” jelasnya.

Misalnya Kabupaten  Gianyar untuk Ubud Writers Festival punya uang Rp 100 juta, Kemenpar kata Gede Pitana mungkin bisa mendukung Rp 100 atau Rp 200 juta. “Itu kemitraan. Jangan sampai kenapa Kemenpar yang melaksanakan sesuatu di daerah, sedang daerah tidak. Rasa memilikinya dimana,” ujarnya panjang lebar. Tegas Pitana, inti pokok pertemuan selama dua hari adalah meningkatkan kemitraan, partnership, sinergi dalam rangka promosi pariwisata Bali.

Kadiparda Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra menyatakan berterimakasih atas bantuan anggaran promosi oleh Kementerian Pariwisata. “Ini yang kita pakai untuk menggelar semua itu yang dibahas tadi itu (promosi),” ujar Gung Yuniarta, pejabat asal Banjar Taensiat, Denpasar ini.

Semua perencanaan promosi, seperti festival dari A B C D semua  diajukan ke Kemenpar, untuk diseleksi. “Kita harap kalau bisa semuanya tentu lebih bagus,” harapnya. Promosi tersebut, kata Gung Yuniarta, baik di luar negeri maupun luar negeri. Seperti sales mission, farm trip untuk mendatangkan wisman, tandas Gung Yuniarta semua dibantu Kemenpar.

Dari pantauan kabupaten/kota di Bali lewat pihak Diparda masing-masing mengajukan usulan ikut promosi terintegrasi dan program promosi mandiri. “Kami di Buleleng memiliki sejumlah event,” ujar  Kadiparda Buleleng I Nyoman Sutresna. Di antaranya Lovina Festival, Pemuteran Festival, Buleleng Festival dan lainnya. Yang dikatakan Sutresna diajukan terkait dengan rencana program promosi tersebut. “Program promosi dari  Kemenpar tahun 2019 cukup transparan,” pujinya. *k17

Komentar