nusabali

Korban Banjir Sulawesi Selatan 59 Orang

  • www.nusabali.com-korban-banjir-sulawesi-selatan-59-orang

Gubernur nyatakan tanggap darurat sampai 29 Januari

JAKARTA, NusaBali
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 59 orang meninggal dan 25 orang hilang akibat bencana banjir, longsor di Sulawesi Selatan. Penanganan darurat bencana di Sulawesi Selatan hingga kini terus dilakukan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana di Sulawesi Selatan berdampak di 106 desa di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

"Data sementara bencana di Sulawesi Selatan per 25 Januari pukul 12.00 WIB tercatat 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 79 unit rumah rusak. Selain itu, 4.857 unit rumah terendam, dan 11.876 hektare sawah terendam banjir, “kata Sutopo melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/1) seperti dilansir cnnindonesia.

"Kerusakan sarana fisik antara lain 10 jembatan, 16,2 kilometer jalan, dua pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, enam fasilitas pemerintah, dan 22 unit sekolah," lanjutnya.

Sutopo mengatakan jumlah korban meninggal terbanyak di wilayah Gowa. Dia merinci, di Gowa banjir dan longsor menyebabkan 44 orang meninggal, 21 orang hilang.

"Longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kab Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat. Material longsor menutup separuh Dusun Pattiro dan menimbun belasan rumah," katanya.

Sutopo juga menyatakan bahwa material longsor berasal dari Bukit Pattiroang yang berada di belakang perkampungan. Saat kejadian sisi bukit tiba-tiba runtuh disertai gemuruh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

Saat ini banjir sudah surut di beberapa wilayah. Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

Kepala BNPB Doni Monardo telah menyalurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1,15 miliar dan logistik senilai Rp828,9 juta untuk penanganan darurat di Sulawesi Selatan. Dana siap pakai itu digunakan untuk operasional tanggap darurat bagi BPBD Sulsel, BPBD Gowa, BPBD Jeneponto, BPBD Maros dan BPBD Kota Makassar.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menyatakan status tanggap darurat bencana alam di provinsi itu hingga 29 Januari 2019. Hal itu terkait banjir besar yang melanda Sulsel.

"Mudah-mudahan setelah itu kita duduk bersama-sama, siapa menanggung apa. Supaya masyarakat bisa normal kembali," kata Nurdin Abdullah saat meninjauan lokasi terdampak bencana alam banjir bandang di Desa Sapanang, Kabupaten Jeneponto, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (25/1).

Ia menjelaskan, pusat sudah memberikan kontribusi untuk penanganan darurat di daerah tersebut.

"Kita juga lagi membentuk peduli bencana untuk membantu kita lihat kasus perkasus, dari 10 kabupaten yang merasakan dampak (terparah) adalah Gowa, Jeneponto," ucapnya didampingi Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.

Gubernur berharap langkah awal bagaimana masyarakat memiliki tempat tinggal untuk mengungsi dan logistik sampai kepada masyarakat. Melakukan kerjasama dengan TNI-Polri dan petugas pertolongan atau petugas gabungan.7

Komentar