nusabali

Diprediksi 'Panas Dingin' Rivalitas Marquez-Lorenzo

  • www.nusabali.com-diprediksi-panas-dingin-rivalitas-marquez-lorenzo

Adanya Marc Marquez dan Jorge Lorenzo, Repsol Honda bak punya dua matahari di garasinya.

MADRID, NusaBali
Keduanya diprediksi tidak hanya bersaing untuk gelar juara, tapi juga dalam beberapa hal lainnya. Diprediksi rivalitas keduanya akan ‘panas’ di dalam lintasan, lalu ‘mendingin’ di luar lintasan MotoGP 2019. 

Honda mendatangkan Lorenzo, untuk menggantikan Dani Pedrosa. Usai dilepas Ducati, Lorenzo dikontrak selama dua musim. Kedatangan Lorenzo membuat Repsol Honda punya dua juara dunia MotoGP di paddock-nya. Marquez adalah juara dunia dunia lima kali, dan Lorenzo pemilik tiga gelar juara MotoGP. 

Rivalitas Marquez dan Lorenzo pun diprediksi memanas, dalam urusan persaingan gelar juara dunia. Namun hal itu dianggap wajar, apabila di luar lintasan kembali akur.

"Itu bagus bagi media, tapi tidak lebih. Keduanya [Marquez dan Lorenzo] pebalap dengan mental kuat, tidak saling mempengaruhi," kata legenda Honda Mick Doohan, usai peluncuran motor RC213V, yang dilansir AS.

"Tentu akan ada ketegangan di beberapa momen kejuaraan, terutama ketika bertarung untuk diri masing-masing dalam meraih gelar, tetapi pada akhirnya, ketika turun dari motor harus bernegosiasi, karena keduanya ingin memenangkan gelar."

"Kepribadian mereka mungkin tidak cook, tetapi mereka tidak harus bersama. Ini bukan tim sepakbola, mereka harus mengerahkan segalanya. Saya pikir, yang paling menang dengan situasi ini adalah Repsol Honda," kata Doohan.

Sementara Lorenzo mengungkapkan saat berduet dengan Rossi di awal kariernya. Ssaat itu Rossi sedang bagus-bagusnya sama seperti Marquez sekarang. Karena itulah, Lorenzo mengaku tidak khawatir.

"Sepanjang karierku di MotoGP aku pernah berbagi garasi dengan empat pebalap, Valentino pertama kemudian [Ben] Spies, lalu [Andrea] Dovi, dan sekarang Marc," kata Lorenzo dilansir Crash. 

"Situasinya sekarang mirip saat saya memulai MotoGP di 2008, karena saat itu Valentino ada di puncak kariernya. Dia memang tidak menang [gelar juara] di 2006, dan 2007 tapi dia bersaing untuk gelar juara dunia dan dia sangat memahami [Yamaha],"kata Lorenzo. *

Komentar