nusabali

Dibangun Palinggih di Sungai Gangga

  • www.nusabali.com-dibangun-palinggih-di-sungai-gangga

Pastika berpikir untuk mendirikan palinggih terutama bagi umat Hindu di Bali yang melakukan tirta yatra dan mandi suci di Sungai Gangga

Pastika Bertemu Dubes Indonesia untuk India

DENPASAR, NusaBali
Rencana pembangunan satu buah palinggih atau tempat suci umat Hindu Bali di tepi Sungai Gangga, di daerah Haridwar, Uttarakand, India, nampaknya akan segera terwujud. Ini diyakinkan setelah jajaran World Hindu Parisad bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk India membahas hal tersebut, Kamis (24/1). Ini sekaligus momentum baik dalam memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan India untuk meningkatkan hubungan di segala bidang, baik sosial budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.

“Terutama lagi antara Bali dan India ini ada akar sejarah dan budaya yang panjang. Pembicaraan dengan Pak Mangku (Made Mangku Pastika, red), sudah ada rencana membangun kuil (pura, red) di Uttarakand dan India Timur. Kami membahas itu tadi,” ujar Dubes Indonesia untuk India, Sidharto Suryodipuro di Sekretariat World Hindu Parisad, kompleks Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Niti Mandala, Denpasar.

Sidharto menambahkan, ada beberapa dukungan logistik yang akan diberikan nantinya. Selain itu, menjadi jembatan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak di India dan Bali. “Sekarang sudah ada bahannya, sudah ada bahannya di KBRI. Nanti kita bantu logistik pengirimannya, yang kali ini pengirimannya ke India Timur, yang mudah-mudahan bisa diresmikan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ungkapnya sembari mengatakan pertemuan tersebut juga membahas tentang promosi Bali dalam pembuatan film India.

Sementara itu, Presiden World Hindu Parisad (WHP), Made Mangku Pastika mengatakan, dalam momentum bagus ini sudah saatnya dimanfaatkan untuk mempererat kembali persaudaraan baik hubungan budaya, historis, agama, dengan India. Ia mengungkapkan, lebih dari 10 tahun yang lalu, Gubernur Bali sebelumnya, Dewa Berata dan beberapa tokoh lainnya sudah berencana membangun palinggih di Uttarakand atau tempat-tempat suci di India. “Palinggihnya sekarang sudah ada, hanya belum didirikan saja,” katanya.

Begitu juga ketika masih menjabat Gubernur Bali periode lalu, Pastika berpikir untuk mendirikan palinggih terutama bagi umat Hindu di Bali yang melakukan tirta yatra dan mandi suci di Sungai Gangga. “Biasanya umat Hindu kita di Bali harus muspa (sembahyang, red) dulu, baru kita melukat. Jadi mesti ada ritualnya. Sementara selama ini langsung nyemplung ke Sungai Gangga. Ada baiknya kita nunas atau memohon izin dulu kepada Ibu Gangga,” tuturnya.

Palinggih juga akan dibangun di tempat lainnya di India, yakni di Harrisa, India Timur. Sebabnya, ada jejak sejarah terutama hubungan Bali dengan Kalingga. “Kalau di Bali itu, jejaknya masih ada seperti di Tenganan, Blanjong, dan sampai sekarang masih hidup tempat-tempat itu di Bali,” imbuhnya sembari mengatakan akan menyumbang beberapa lukisan, patung, dan barong di museum di sana.

Rencana peresmian pelinggih, kata Pastika, akan ditentukan bulan Maret 2019. Sementara itu, pengerjaan pembangunan palinggih akan segera dilakukan. Bahan-bahan palinggih berupa batu hitam didatangkan dari Karangasem termasuk pekerjanya. Material batu tabas (batu hitam) dari Karangasem ini konon asal batunya dari isi perut bumi hasil letusan Gunung Agung.*ind

Komentar