nusabali

Cuaca Buruk, Dermaga Rakyat Padangbai Pun Ditutup Selama 3 Hari

  • www.nusabali.com-cuaca-buruk-dermaga-rakyat-padangbai-pun-ditutup-selama-3-hari

Aktivitas penyeberangan di Dermaga Rakyat Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecanmatan Manggis, Karangasem terpaksa ditutup selama tiga hari karena cuaca buruk di Selat Lombok.

Cuaca Ekstrem Dipicu Siklon Tropis Relay

AMLAPURA, NusaBali
Dermaga Rakyat Padangbai biasanya digunakan untuk penyeberangan fast boat dan kapal cepat menuju Objek Wisata Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB.

Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, menyatakan pihaknya terpaksa putuskan tutup operasional Dermaga Rakyat Padangbai karena berdasarkan ramalan BMKG Balai Besar Wilayah III Denpasar, gelombang di Selat Lombok tingginya mencapai 4 meter. Menurut Putu Eka, Dermaga Rakyat Padangbai ditutup sejak Kamis (24/1) hingga Sabtu (26/1).

Selama tiga hari ke depan, kata Putu Eka, situasi cuaca di Selat Lombok akan terus dipantau. Jika hingga Sabtu nanti cuaca masih memburuk, maka tidak menutup kemungkinan penutupan aktivitas di Dermaga Rakyat Padangbai diperpanjang. Sesuai ramalan cuaca BMKG Balai Besar Wilayah III Denpasar, kecepatan angin di Selat Lombok bagian selatan mencapai 8-30 knot dan tinggi gelombang 1-4 meter.

"Gelombang laut hingga 3 meter itu sangat membahayakan bagi fast boat atau kapal cepat. Makanya, kami keluarkan surat peringatan kepada para nakhoda agar menghentikan aktivitas selama tiga hari," jelas Putu Eka saat dikonfirmasi NusaBali di ruang kerjanya di Pelabuhan Padangbai, Kamis kemarin.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata juga membenarkan aktivitas di Dermaga Rakyat Padangbai ditutup sementara. "Ya, karena cuaca di Selat Lombok memburuk, makanya dilakukan penutupan," jelas Kompol Suberata.

Karena penutupan dermaga tersebut, Kamis kemarin tidak ada lalulalang angkutan pariwisata. Biasanya, angkutan wisata ramai menyeberang dari Dermaga Rakyat Padangbai ke Gili Trawangan sejak pagi pukul 08.00 Wita hingga siang pukul 12.00 Wita. Sedangkan arus balik ke Dermaga Rakyat Padangbai biasanya terjadi siang pukul 13.00-14.00 Wita.

Di sisi lain, aktivitas kapal feri di dua dermaga Pelabuhan Padangbai masih beroperasi normal di dua dermaga. Selain melayani penyeberangan ke Pelabuhan Lembar (Lobok Barat, NTB), kapal feri dari Pelabuhan Padangbai juga melayani penyeberangan ke Pelabuhan Desa Mentigi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.

Sementara itu, BMKG Wilayah III Denpasar menyatakan cuaca ekstrim seperti hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Denpasar dan Badung, Kamis kemarin, diakibatkan fenomena Siklon Tropis Relay. Fenomena yang baru muncul Kamis pagi itu disebabkan oleh pertemuan massa udara tekanan rendah yang terjadi di wilayah Selatan Bali. 

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Imam Faturahman, mengatakan pemicu tekanan rendah angin yang secara merata di Selatan Bali, Selatan Lombok, dan Selatan Jawa ini karena adanya perbedaan cukup ekstrem pergerakan angin dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Perbedaan ekstrem inilah yang menyebabkan kecepatan angin semakin kencang. Disebutkan, fenomena Siklon Propis Relay ini bisa memicu angin kencang dan gelombang laut setinggi 5-7 meter yang diperkirakan akan terjadi selama tiga hari ke depan. 

“Angin kan mengalir dari tekanan tinggi ke rendah. Kalau terjadinya perbedaan tekanan yang cukup ekstrim, maka kecepatan angin akan kencang. Ini terjadi akibat fenomena Siklon Tropis Relay," jelas Imam saat dikonfirmasi NusaBali per telepon di Denpasar, tadi malam. 

Imam menegaskan, fenomena Siklon Tropis Relay ini berdampak terhadap kawasan Denpasar dan Badung. Kecepatan angin mencapai 40 knot, hingga memyebabkan gelombang tinggi di perairan Bali mencapai kisaran 5-7 meter. "Kalau kecepatan angin 40 knot, ini dikategorikan cukup ekstrim baik untuk di darat maupun di laut. Kalau kapal feri saja, batasannya maksimal 20 knot,” katanya. *k16,dar

Komentar