nusabali

Limbah Kain Perca Ditata Jadi Busana Kreatif

  • www.nusabali.com-limbah-kain-perca-ditata-jadi-busana-kreatif

Limbah atau sisa pengolahan kain (kain perca) bisa menjadi busana baru ditangan siswa SMKN 4 Denpasar, khususnya siswa jurusan tata busana. 

DENPASAR, NusaBali
Hasil kreatif pengolahan limbah perca pun dipamerkan pada Jumat (6/5) dalam sebuah acara kreatifitas SMK se-Denpasar di Jalan Kamboja, Denpasar. 

Ni Putu Ari Wijayanti, siswa kelas XI busana SMKN 4 Denpasar menjelaskan, kreatifitas pembuatan busana dari limbah telah masuk dalam mata pelajaran sekolah. Tugas siswa mengumpulkan kain-kain sisa untuk selanjutnya dibuat produk menarik seperti misalnya dompet, tas, baju bayi, daster, sarung bantal, hiasan, kotak pensil, jepit rambut, kotak tisu, dan masih banyak kreatifitas lain. "Jenis kain yang biasanya kita olah kembali antara lain endek, katun dan kain flanel," jelasnya.

Namun sayangnya hasil karya siswa belum tersentuh pasar. Hanya lewat pameran-pameran, hasil karyanya bisa diperkenalkan. "Ini hari kedua, kalau kemarin ada beberapa yang berminat untuk membeli. Tapi untuk pemasaran diluar pameran belum pernah," ungkapnya.

Meski demikian, ilmu yang didapatkan bermanfaat untuk masa depan. Bahkan semasih menjadi siswapun orderan untuk mendisain dan menjahit kerap menghampiri. "Saya masuk SMK karena memang ingin jadi wirausaha muda. Punya keahlian dan bisa mengembangkannya sendiri," jelasnya yang bercita-cita menjadi disainer sekaligus pemilik butik ini.

Dengan bermodalkan sebuah mesin jahit, remaja asal Banjar Kebon Kuri Lukluk inipun sering mendapatkan orderan menjahit kebaya dari warga sekitar. Meski tak mematok tarif, Ari biasanya diberi ongkos Rp 50 ribu untuk satu kebaya. "Saya gak kasi harga, mereka yang memberikan ongkos seiklasnya. Biasanya dikasi Rp 50 ribu," ungkapnya.7 nv

Komentar