nusabali

Banjir Landa 9 Kabupaten di Sulsel

  • www.nusabali.com-banjir-landa-9-kabupaten-di-sulsel

Sembilan orang tewas, 4 hilang dan ribuan orang mengungsi

JAKARTA, NusaBali

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sembilan orang meninggal dunia dan empat orang hilang akibat banjir yang melanda 53 kecamatan di sembilan kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan 10.021 hektare sawah terendam banjir," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan seperti dilansir cnnindonesia, Rabu (23/1).

Sembilan korban meninggal terdiri dari Kabupaten Gowa 7 orang.  Korban jiwa lain di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) dan satu lagi di Jeneponto.  Sedangkan korban hilang berasal dari banjir di Kabupaten Jeneponto sebanyak tiga orang dan satu orang di Kabupaten Pangkep.

“Sementara jumlah pengungsi secara keseluruhan mencapai 7 ribu orang. Mereka tersebar di Kabupaten Jeneponto, Takalar, Gowa, Maros, Pangkep dan Kota Makassar. Khusus Makassar tidak ada korban jiwa, tapi tingkat keparahannya cukup tinggi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Syamsibar.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana dan para relawan telah diterjunkan untuk melakukan penanganan darurat. Sutopo merinci, penanganan meliputi evakuasi korban, pencarian, penyelematan serta distribusi bantuan terus dilakukan.

"Perahu karet dan bantuan permakanan untuk pengungsi masih diperlukan, korban hilang masih dilakukan pencarian," kata Sutopo.

Sutopo mengatakan, tim SAR gabungan mengalami kesulitan dalam mengevakuasi para korban dikarenakan hujan yang masih berlangsung dan luasnya wilayah yang terkena banjir. Lebih lanjut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir dan tanah longsor.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyebarkan peringatan dini terkait hujan lebat yang akan terjadi pada 23 sampai 30 Januari 2019.

Diketahui, Rabu (23/1) banjir melanda 53 kecamatan di sembilan kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan yakni di Kabupaten Jeneponto, Gowa, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkep dan Kota Makassar.

Di Kabupaten Jeneponto, banjir melanda 21 desa di 10 kecamatan yaitu Kecamatan Arung Keke, Bangkala, Bangkala Barat, Batang, Binamu, Tamalatea, Tarowang, Kelara, dan Turatea dengan ketinggian air 50 sampai 200 sentimeter.

Di Kota Makassar, tercatat banjir melanda 14 kecamatan yaitu Kecamatan Biringkanaya, Bontoloa, Kampung Sangkarang, Makassar, Mamajang, Manggala, Mariso, Pankkukang, Rampocini, Tallo, Tamalanrea, Tamalate, Ujung Pandang, dan Ujung Tanah. Diperkirakan sekitar 1.000 jiwa warga mengungsi.

Sedangkan di Kabupaten Gowa, banjir melanda tujuh kecamatan yaitu Somba Opu, Bontomanannu, Pattalasang, Parangloe, Palangga, Tombolonggo, dan Manuju.

Dalam catatan Pemkab Gowa, jumlah warga yang mengungsi mencapai 2.121 jiwa dan tersebar di sejumlah titik.

"Data yang baru kami terima dari anggota di lapangan total pengungsi yang terdata di beberapa titik itu sudah 2.121 orang," ujar Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu (23/1) dikutip dari Antara.

Adnan mengatakan semua pengungsi korban banjir ini sudah ditangani oleh tim penanggulangan bersama yang terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Hal utama yang dilakukan terhadap pengungsi adalah melakukan pemeriksaan kesehatan dan bantuan logistik seperti pembuatan dapur umum.

Selain itu, di Kabupaten Marros banjir melanda 11 kecamatan. BNPB mencatat lebih dari 1.400 orang mengungsi dan pendataan masih terus dilakukan. *

Komentar