nusabali

Berupaya Selamatkan Jukungnya, Dua Nelayan Patah Tulang

  • www.nusabali.com-berupaya-selamatkan-jukungnya-dua-nelayan-patah-tulang

Korban Putu Jamal mengalami patah tulang lutut kiri, sementara Gede Putu Peri menderita patah tulang pergelangan kaki kanan, hingga mereka harus mendapat penanganan medis di RSUD Karangasem

Petaka Gelombang Pasang di Pantai Amed, Desa Purwekerthi, Kecamatan Abang


AMLAPURA, NusaBali
Dua nelayan dihantam ombak besar saat berupaya menyelamatkan jukungnya di Pantai Amed, Banjar Biaslantang Kaler, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (23/1) dinihari pukul 00.30 Wita. Akibatnya, kedua nelayan asal Banjar Lebah, Desa Purwakerthi itu, I Putu Jamal, 48, dan I Gede Putu Peri, 45, mengalami patah tulang.

Korban Putu Jamal mengalami patah tulang lutut kiri, sementara Gede Putu Peri menderita patah tulang pergelangan kaki kanan, hingga mereka harus mendapat penanganan medis di RSUD Karangasem. Setelah mendapatkan penanganan, Rabu kemarin mereka dibolehkan pulang ke rumahnya masing-masing dengan diantar ambulans PSC 119 Karangasem.

Putu Jamal menuturkan, musibah berawal Selasa (22/1) malam pukul 22.00 Wita ketika dia berniat mengambil mesin tempel jukungnya di Pantai Amed. Awalnya, kondisi air laut tenang. Namun, sekitar pukul 23.30 Wita, tiba-tiba ombak setinggi 5-6 meter menerjang Pantai Amed. Padahal, malam itu tidak ada hujan maupun tiupan angin kencang. Karena diterjang ombak besar, kata Putu Jamal, para nelayan langsung panik seraya berusaha menyelamatkan jukungnya masing-masing.

Nah, Putu Jamal yang baru 6 bulan membeli jukung sepanjang 6,35 meter dengan harga Rp 25 juta, juga berusaha menyelamatkan jukungnya tersebut agar tidak terseret ombak. Ketika jukungnya ditarik ombak ke tengah laut, Putu Jamal berusaha memeganginya sekuat tenaga.

Tak lama berselang, dinihari sekitar pukul 00.30 Wita, datang ombak besar susulan menghantam Pantai Amed. Saat itulah jukung milik Putu Jamal menghantam lutut kirinya hingga retak. Dalam kondisi tak berdaya, Putu Jamal masih berusaha berjuang agar dirinya tidak terseret ombak ke tengah laut, dengan berpegangan pada katir jukung. Sampai kemudian datang anak perempuannya, Ni Putu Teni Apriani, datang menyelamatkan Putu Jamal dan menggiringnya menjauh ke daratan.

“Kalau saja saya tidak berhasil berpegangan di katir jukung, saya bisa terseret lebih jauh ke tengah laut,” ujar nelayan dari Kelompok Nelayan Tirta Nadi, Desa Purwekerthi, yang sudah menggeluti profesinya sejak umur 12 tahun ini.

Menurut Putu Jamal, malam itu sama sekali tidak ada nelayan lain yang menyela-matkan dirinya. Sebab, semua nelayan yang ada di Pantai Amed saat itu sibuk mengurus jukungnya masing-masing. “Saya berjuang menyelamatkan diri hingga pukul 00.30 Wita,” tutur Putu Jamal.

Setelah selamat dari maut, Putu Jamal langsung diantar ke Puskesmas Abang II di Banjar Buayang, Desa Culik, Kecamatan Abang. Turut membantu antar nelayan korban ombak besar ini ke Puskesmas, antara lain, Perbekel Purwakerthi I Nengah Karyawan, Kelian Banjar Amed I Komang Edi, dan Kelian Banjar Biaslantang Kaler I Gede Juli Antara.

Korban Putu Jamal sempat selama 2 jam menjalani observasi di Puskesmas Abang II. Setelah itu, dia dirujuk ke RSUD Karangasem di Amlapura. Usai mendapatkan penanganan medis di rumah sakit, Putu Jamal yang patah tulang lutut kiri kemudian diantar mobil ambulans PSC 119 Karangasem pulang ke rumahnya di Banjar Lebah, Desa Purwakerthi.

Sementara itu, pada saat bersamaan di lokasi yang sama, nelayan Gede Putu Peri juga mengalami nasib serupa. Nelayan berusia 45 tahun ini patah pergelangan kaki kanan, karena dihantam jukungnya yang coba dia selamatkan pasca diterjang ombak besar. Seperti halnya koban Putu Jamal, Gede Putu Peri juga harus menjalani perawatan di RSUD Karangasem.

Dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin, Perbekel Purwakerthi Nengah Karyawan mengaku sempat panik karena dua warganya patah tulang akibat diterjang ombak besar di Pantai Amed. Begitu terjadi musibah, Nengah Karyawan langsung berkoordinasi dengan TRC BPBD Karangasem.

Kemudian, Nengah Karyawan bersama Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata, Camat Abang I Gusti Nyoman Darsana, dan Danramil Abang Kapten Pal I Gusti Made Darsana ikut mengevakuasi korban untuk mendapat penanganan medis. “Kami prioritas menyelamatkan korban dulu, baru selamatkan jukungnya,” ungkap Karyawan. *

Komentar