nusabali

Warga Selat Amankan Kakek Dukun

  • www.nusabali.com-warga-selat-amankan-kakek-dukun

Memijat Sentuh ‘Anunya’ Pasien Perempuan

SINGARAJA, NusaBali
Warga Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (21/1) malam, mendadak heboh. Karena ada laporan salah seorang warga, Kadek Ny, mengaku mendapat perlakuan cabul dari seorang dukun kakek-kakek,GS,80. Warga kemudian berbondong-bondong menyidangkan dukun tersebut di Balai Banjar Dinas Gunung Sari, Desa Selat.

Penyidangan itu bermula karena dugaan kelakuan dukun GS menyentuh ‘anunya’ (bagian intim) pasien, saat mengobati Kadek Ny dengan cara memijat tubuhnya. Penjabat (Pj) Perbekel Desa Selat Wayan Semadi, Selasa (22/1), mengatakan kejadian tersebut terungkap saat dukun GS yang ber-KTP Banjar Dinas Kaja Kangin, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, datang ke Desa Selat. Sang dukun menawarkan pengobatan secara sekala dan niskala di Banjar Dinas Gunung Sekar. Saat itu, Sabtu (19/1) sekitar pukul 17.00 Wita, GS masuk ke rumah Kadek Ny,28, untuk menawarkan jasa pengobatan. Kebetulan saat itu, Kadek Ny sedang sakit dengan keluhan leher beseh (bengkak).

GS pun kemudian dipersilahkan masuk untuk mengobati korban. Awalnya Kadek Ny disuruh membuka baju karena akan dipijat. Lanjut, GS menyuruh pasien ini membuka penutup payudara dan menyuruhnya berbaring. Korban yang sudah berulang kali dipijat GS merasakan hal aneh. Dari awal memijat korban, GS disebut terus berbicara ke arah cabul. Selama menjalani pengobatan ala GS, korban didampingi mertuanya, awalnya hanya pasrah dan mengikuti perintah pelaku, seperti pengobatan sebelumnya yang berjalan biasa-biasa saja.

Korban pun mulai dipijat GS. Namun dari sejumlah gerakan pijatannya hari itu, GS beberapa kali memijat bagian intim korban. Mulai dari meremas payudara hingga selangkangan. “Korban ini lugu, sempat disuruh tengkurap, terlentang, dan berdiri, mau saja. Hingga akhirnya pas GS ini memijat bagian selangkangan, jari GS sampai masuk ke bagian intim pasien. Tetapi korban masih diam sampai proses pengobatan selesai dan cerita sama suaminya, suaminya tidak terima kejadian ini. Maka disuruhlah Kadek Ny menelpon GS lagi pada Senin (21/1),” kata Semadi.

Setelah GS sampai di rumah korban, pihak keluarga langsung menelepon Bhabinsa, Bhabinkamtibmas dan juga Kelian Banjar Gunung Sekar. GS pun diadili, awalnya hanya di rumah korban, karena warga membeludak, rapat dipindah ke balai banjar.

Di hadapan warga, Babhinsa dan keluarga korban, jelas Semadi, GS mengakui perbuatannya dan mengaku tidak sengaja. Aparat desa dan Bhabinsa, Bhabinkamtibmas juga sempat menggeledah barang bawaan korban dan memang ditemukan sejumlah barang antik berupa cincin dan gegemet.

“Kami langsung amankan dukun ini, karena warga sudah penuh hingga ke jalan. Lanjut, Babin bersama staf desa mengantarkan dukun ini ke Polres Buleleng, karena korban tak mau menempuh jalan damai,” imbuh dia.

Semadi pun mengatakan jika GS yang menawarkan jasa dukun panggilan itu memang sering datang dan menyambangi warga desanya. Ia pun menduga ada warga lain yang menjadi korban cabulnya. Hanya saja yang baru berani melaporkan hanya Kadek Ny. 

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu I Gede Sumarjaya membenarkan kejadian tersebut. Dukun GS kini masih menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng. “Ya, GS masih dimintai keterangan dan masih dalam lidik,” ungkap dia. *k23

Komentar