nusabali

Krama Karangasem Minta Penataan Infrastruktur di Besakih

  • www.nusabali.com-krama-karangasem-minta-penataan-infrastruktur-di-besakih

Pansus Revisi Perda RTRW DPRD Provinsi Bali melakukan kunjungan kerja dalam rangka menyerap aspirasi di Kabupaten Karangasem terkait pembahasan Ranperda tentang Perubahan atas Perda Nomor 16 tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali.

DENPASAR,NusaBali
Pertemuan berlangsung di Aula Sabha Widya Praja, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, Senin (21/1).

Ketua Pansus Revisi Perda RTRW DPRD Provinsi Bali, Ketut Kariyasa Adnyana diterima langsung oleh Sekda Kabupaten Karangasem Ir I Gede Adnya Muliadi MSi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang I Ketut Sedana Merta ST MT. Hadir juga Sekretaris DPC PHRI Kabupaten Karangasem I Wayan Kariasa serta Perbekel se-Kabupaten Karangasem.

Dalam pembahasan penataan ruang untuk wilayah Karangasem ini, Pansus DPRD Bali banyak menerima pertanyaan serta masukan. Dari Perbekel Duda Timur Gede Pawana misalnya berharap agar Pura Besakih tetap menjadi kawasan suci, apabila ingin menyesuaikan tata ruang. Dia menyarankan untuk memperlebar jalan-jalan lingkar di kawasan menuju Besakih agar mempermudah mobilisasi masyarakat sehingga perekonomian di Karangasem makin maju. 

Sementara itu aspirasi lain disampaikan oleh Perbekel Bebandem Gede Parta. Menurut dia, dengan adanya rencana pembangunan shortcut Sanghyang Ambu akan membantu masyarakat. Terutama ketika melihat kondisi warga Karangasem yang kini sering mengungsi akibat dampak dari Gunung Agung. "Diharapkan jalan Sanghyang Ambu bisa membantu mempercepat mobilitas masyarakat. Selain itu juga rencana pembangunan kereta api yang akan dibangun melewati Kabupaten Karangasem sudah mendesak untuk dilakukan, sebelum melihat ke sektor yang lain," ujar Parta.

Beberapa pertanyaan dan saran juga muncul dari Perbekel Desa Purwakerti, dan Sekretaris DPC PHRI Kabupaten Karangasem. Diantaranya adalah menyetujui pengembangan sektor pertanian di Karangasem sebagai penyeimbang perekonomian, selain dari sektor pariwisata, dengan memperhatikan kelayakan lahan sesuai dengan tanaman yang bisa ditanami. 

Sebagian besar aspirasi juga  menginginkan adanya perbaikan serta pengembangan akses jalan seperti jalan lingkar Amed Seraya, pelebaran akses jalan menuju daerah wisata yang sudah berjalan seperti Amed, Tulamben, sampai dengan rencana pembangunan pasar seni di daerah Desa Manggis. "Kawasan Amed, Tulamben ini memang potensial dikembangkan untuk kawasan pertanian mengimbangi sektor pariwisata. Kita akan perjuangkan,"  ujar  Oka Antara, anggota DPRD Provinsi Bali dari Dapil Karangasem. 
 
Sementara Ketua Pansus Ketut Kariyasa Adnyana berharap agar perencanaan tata ruang wilayah ini diperhatikan dengan sungguh-sungguh karena menyangkut kepentingan seluruh Kabupaten Karangasem. "Sebelum nantinya ditetapkan, diharapkan ada usulan tertulis sehingga hal-hal lain yang sudah direncanakan dapat dikaji kembali yang mana yang bisa dipakai dan yang mana yang tidak, " ujar politisi PDI Perjuangan asal Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. "Agar jangan nanti kabupaten itu dieksploitasi tapi merugikan masyarakat Bali itu sendiri. Jadi perlu kajian mendalam," imbuh mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali (2009-2014). *nat

Komentar