nusabali

Datangkan Wisman Butuh Kreativitas

  • www.nusabali.com-datangkan-wisman-butuh-kreativitas

Paket kreatif dan kompetitif bisa digarap sebagai daya tarik wisman, termasuk memulihkan wisatawan asal Tiongkok.

Festival Batur Jadi  Balingkang Kintamani Festival

DENPASAR, NusaBali 
Upaya pemulihan pasar wisman Tiongkok,  salah satunya dengan menggelar festival atau parade budaya di Batur,  Kintamani, Bangli, Rabu (6/2) diapresiasi masyarakat pariwisata Bali. Diharapkan festival budaya-budaya akulturasi Bali-Tiongkok,  merangsang wisman negeri tirai bambu untuk lebih banyak berwisata ke Bali. “Jelas ini upaya dan langkah positif. Kami tentu mengapresiasi,” ujar Ketua Aliansi  Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB)  I Gusti Kade Sutawa, Senin (21/1).

Dia berharap, usaha lewat pemulihan pasar Tiongkok, mampu mendongkrak kembali kunjungan wisman  Tiongkok. Namun tentu saja, upaya tersebut tak cukup dengan agenda tunggal. “Perlu  upaya-upaya kreatif lain menyusul,” ujar Kade Sutawa.

Upaya Thailand untuk menjaring wisman, kata Kade Sutawa, bisa jadi referensi. Di antaranya menyiapkan paket kreatif yang kompetitif dalam hal layanan jasa airlines. “Kompetitif bukan berarti harus murah, namun mungkin dengan service lain yang lebih menarik, namun fair,” ujarnya.

Juga penyiapan SDM yang punya kualifikasi dan kompetensi mumpuni dalam berbahasa Mandarin. Juga service center yang responsif terhadap keluhan atau persoalan di lapangan menyangkut wisman  bisa diwujudkan. “Respons yang cepat ini kan juga memberi kepuasan wisatawan,” ujarnya. 

Tentu saja, mengintensifkan komunikasi pemerintah Bali/Indonesia dengan Pemerintah China atau G to G. Sehingga tak cukup hanya berhenti pada parade budaya saja. Kade Sutawa yakin pemerintah dan stakeloder sudah memikirkan dan mengantisipasinya.

Sementara parade budaya khusus untuk mengundang dan mempromosikan wisman China yang awalnya disebutkan sebagai Festival Batur, diganti dengan nama Balingkang Kintamani Festival 2019. “Ini sekaligus untuk promosi mendapatkan wisatawan berkualitas,” ujar   Ketua Bali Tourism Board (BTB) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Senin kemarin. 

Sebelum  tokoh pariwisata asal Sanur ini menyebut penamaan festival atau parade itu memang belum final, karena masih dalam proses pembahasan. Akhirnya setelah proses disepakati  Balingkang Kintamani Festival. “Ini mengangkat kisah perkawinan Raja Bali Jaya Pangus dengan Putri Kang Cing Wie pada masa lalu,” papar Gus Agung. 

Pelaksanaannya di Desa Batur Kintamani, 6 Februari. Sebelum pelaksanaan, kata Gus Agung, juga akan digelar seminar, sebanyak dua kali. Pertama di Hotel Griya Santrian, pada 30 Januari dan tanggal 31 Januari di Museum Geopark Batur, Kintamani.

Sebagaimana diberitakan, untuk memulihkan pasar wisatawan Tiongkok yang merosot, Pemprov Bali dan industri pariwisata Bali sepakat menggelar festival budaya yang menunjukkan akulturasi budaya Bali dan Tiongkok. Perayaan Imlek 2019 ini dijadikan momen. *k17

Komentar