Kembang Imbau Aparat Desa Mendata Warga yang Belum Kebagian JKN KIS

NEGARA, NusaBali

Hal itu dikemukakannya saat membagikan kartu Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Sabtu (19/1). 

“Saya berharap warga yang belum kebagian kartu, segera melapor untuk didata. Selain itu kepala desa/lurah hingga kelian/kaling aktif mendata warga yang belum mendapatkan KIS. Kelian/kaling kami harap sesegera mungkin mendistribusikan kartu tersebut, karena sangatlah berharga bagi warga yang membutuhkan. Di saat mendistribusikan itu, sekalian didata apakah di rumah yang dikunjungi sudah kesemuanya memiliki JKN KIS,” ujarnya.

Menurutnya, program mengcover biaya JKN KIS ini merupakan suatu bentuk kepedulian dan perhatian kepada warga Jembrana yang membutuhkan pengobatan gratis. Kembang berharap, kartu tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Jangan disimpan, namun manfaatkan juga untuk mencegah sakit. Jangan sampai, begitu sakit parah baru dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas. Begitu muncul gejalanya saja langsung diperiksakan. Bagi pengguna kartu tersebut jika menjalani rawat inap, berhak dirawat di kamar kelas 3. Sekarang di RSU Negara kamarnya sedang diupgrade untuk pelayanan yang lebih maksimal. Kami targetkan upgrade rumah sakit tuntas pada September 2019,” imbuhnya.

Untuk diketahui, dalam menggratiskan seluruh warga Jembrana sebagai peserta JKN di luar peserta JKN Mandiri, juga disiapkan dana sharing dari Pemprov Bali. Khusus dari Pemkab Jembrana menyiapkan anggaran sebesar Rp 53 miliar. Sesuai data terakhir, ada sebanyak 72.531 warga yang sudah dicover Pemkab Jembrana sejak 2014, ditambah 91.703 warga yang telah didaftarkan per Desember 2018. Untuk memastikan setiap warga Jembrana tercover sebagai peserta JKN KIS, dari dana yang disiapkan Pemkab Jembrana untuk setahun, juga dialokasikan mengcover sekitar 4.828 warga peralihan dari peserta JKN KIS kelas dua ke kelas tiga, termasuk sekitar 3.000 bayi yang baru lahir. *