nusabali

Panca Balikrama Lempuyang Dipuput 34 Sulinggih

  • www.nusabali.com-panca-balikrama-lempuyang-dipuput-34-sulinggih

Karya Panca Balikrama di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Desa Pakraman Purwayu, Desa Tri Buana, Kecamatan Abang, Karangasem, dipuput 34 sulinggih.

AMLAPURA, NusaBali
Upacara serentak di 13 mandala pada Purnama Kewulu, Redite Kliwon Pujut, Minggu (20/1). Rangkaian yadnya diawali upacara tawur di jaba Pura Penataran diakhiri persembahyangan bersama di bale peselang. 

Upacara tawur di jaba Pura Penataran bertujuan nyomia bhuta kala di empat mandala. Tawur tengah dipuput 3 sulinggih, tawur kangin dipuput 2 sulinggih, tawur kaja dipuput 2 sulinggih, tawur kelod dipuput 2 sulinggih dan tawur kauh dipuput 2 sulinggih. Upacara tawur juga bersamaan dengan upacara di 8 mandala yakni di Pura Lempuyang Luhur dipuput 3 sulinggih, Pura Pasar Agung dipuput 2 sulinggih, Pura Telaga Mas dipuput 2 sulinggih, Pura Penataran dipuput 3 sulinggih, peselang dipuput 6 sulinggih, jaba tengah dipuput 3 sulinggih, bale ongkara dipuput 2 sulinggih, dan Pura Pesimpenan dipuput 2 sulinggih.

Usai menggelar upacara di 13 mandala, berlanjut nedunang seluruh Ida Bhatara dari Pura Penataran. Arca dari emas dipundut Ketua Panitia Karya yang Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri, dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Semua pratima distanakan di bale paselang di jaba Pura Penataran. Di bale paselang itulah Ida Bhatara melakukan proses penciptaan alam semesta beserta isinya yang ditandai pembacaan teks pajejiwan oleh Ida Pedanda Istri Jelantik Dwaja dari Gria Dauh Pasar, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan Ida Pedanda Istri Karang dari Gria Suci, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. 

Dalam teks disebutkan, Tuhan menciptakan semesta beserta isinya, termasuk tata surya. Upacara di bale peselang diakhiri muspa bersama. Selanjutnya seluruh pratima Ida Bhatara kembali diusung, distanakan di masing-masing palinggih di Pura Penataran. Wiku Tapini, Ida Pedanda Istri Karang, mengatakan Karya Panca Balikrama merupakan persembahan seluruh kemakmuran semesta yang telah dilimpahkan Sang Maha Pemurah. “Makanya diawali adanya upacara tawur, bertujuan nyomia bhuta kala. Setelah somia,  berlanjut upacara Dewa Yadnya,” jelas wiku tapini dari Gria Suci, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem ini.

Sedangkan pamangku di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Jro Mangku Gede Wangi, mengatakan selama prosesi Karya Panca Balikrama diperlukan 10 kurban kebo (kerbau). “Satu ekor kerbau angrek wulan, untuk titi mahmah di depan palinggih sanggar surya. Sedangkan 3 ekor kerbau yos merana untuk lantaran Ida Bhatara, dan 6 ekor kerbau hitam untuk banten caru,” katanya. *k16

Komentar