nusabali

Pelajar 16 Tahun Buang Bayi di Kebun

  • www.nusabali.com-pelajar-16-tahun-buang-bayi-di-kebun

Hanya dibungkus plastik hitam, bayi perempuan yang baru dilahirkan dibuang di kebun, sebelum akhirnya dilakukan penyisiran warga yang dicurigai hamil.

Terjadi Lagi, Kasus Pembuangan Bayi

SINGARAJA, NusaBali
Belum tuntas kasus pembuangan bayi di Jalan Parikesit, Kelurahan Banjar Tegasl, Rabu (9/9) lalu, kasus pembuangan bayi kembali terulang di Buleleng. Warga RT 03, Banjar Dinas/Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Sabtu (19/1) pukul 19.45 WITA dihebohkan penemuan bayi perempuan di sebuah kebun dengan kondisi dibungkus plastik hitam.

Dari penemuan tersebut, Polsek Celukan Bawang dipimpin AKP I Gusti Putu Arnata langsung melakukan penyelidikan. Pihaknya pun malam itu juga langsung menginstruksikan seluruh ibu-ibu dan remaja wanita berkumpul. Dibantu bidan desa seluruh ibu-ibu dan remaja wanita dicek satu persatu untuk mengetahui warga yang hamil dan habis melahirkan.  Akhirnya diperoleh info dari warga, ada seorang remaja yang diduga hamil.

Polsek dan bidan desa pun langsung mendatangi rumah remaja berinisial WAM, 16, yang masih berstatus pelajar sebuah SMK di Gerokgak dan melakukan pengecekan. Ternyata setelah dicek bidan desa, terduga WAM, memang dinyatakan habis melahirkan dengan ditemukannya robekan di alat kelamin. WAM di hadapan polisi dan tim medis pun tak dapat berkutik dan mengakui perbuatannya. Kedua orangtua korban saat dimintai keterangan mengaku tak mengetahui anaknya mengandung dan melahirkan dimana.

Sementara itu bayi perempuan yang dibuang ibu kandungnya dengan cara tak manusiawi, hingga saat ini masih dirawat di Puskesmas Gerokgak. Diperkirakan bayi malang itu baru dilahirkan sekitar satu jam sebelum ditemukan. Kondisinya

pasca ditemukan warga dan mendapat pertolongan medis berangsur membaik. Bayi malang itu pun disebut dalam kondisi sehat. Atas kasus tersebut, orang tua bayi WAM yang sudah mengakui perbuatannya akan dilakukan diversi. “Karena pelakunya di bawah umur akan dilakukan diversi. Sedangkan bayinya apakah akan diasuh atau diserahkan ke Dinas Sosial, masih dikondisikan pihak keluarga,” tegas dia.

Bayi malang itu nyaris tak selamat, karena ditemukan warga sudah dalam kondisi kulit membiru, dengan ari-ari dan tali pusar masih menempel di tubuh bayi. Edi Selamat, 27, warga setempat, yang pertama kali menemukan bayi perempuan seberat 2,8 kilogram dan panjang 49 sentimeter. Edi saat itu tak sengaja melintas di depan kebun milik Saripudin yang hanya berjarak 20 meter dari rumahnya.

Awalnya Edi hanya ingin mencari kucingnya yang hilang. Namun saat sampai di depan kebun kosong itu ia mendengar ada suara bayi. Saksi yang merasa takut kemudian memanggil saksi Marsyah, 39, untuk mengecek kembali suara bayi itu. Keduanya berbekal senter HP langsung menerobos kebun kosong meyakinkan suara bayi itu.

Suara itu pun didengar keduanya semakin santer dan berasal dari sebuah tas plastik warna hitam yang ada di sekitar kebun. Keduanya pun langsung merobek tas plastik yang saat ditemukan dalam kondisi terikat rapat dan mendapati bayi malang itu di dalamnya. Mirisnya kondisi bayi perempuan itu saat ditemukan tak dibalut selembar kain pun. Bahkan kondisi badannya sudah mulai membiru karena diduga kedinginan.

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya dikonfirmasi Minggu (20/1) kemarin membenarkan kejadian itu. Warga setempat yang menemukannya langsung membawa bayi malang itu ke bidan desa dan melaporkan temuan ke Mapolsek Celukan Bawang. “Memang ditemukan warga terbungkus dalam tas plastik hitam di sebuah kebun, diduga memang sengaja dibuang orangtuanya,” ungkap dia. *k23

Komentar