nusabali

Jejak Sisik Naga Muncul di Besakih

  • www.nusabali.com-jejak-sisik-naga-muncul-di-besakih

Jejak sisik naga muncul di palinggih Meru Tumpang Solas (tingkat 11) Pura Penataran Agung Besakih, Desa Pakraman Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.

Nempel di Meru Tumbang Solas

AMLAPURA, NusaBali
Jejak sisik naga ini baru diketahui saat dilakukan upacara pamelaspas Meru Tumpang Solas tepat Purnamaning Kawulu pada Radite Kliwon Pujut, Minggu (20/1) pagi pukul 10.00 Wita. 

Jejak sisik naga tersebut terlihat menempel di sekeliling Meru Tumpang Solas hingga ke dalam. Menurut Juru Bicara Pamangku di Pura Besakih, Jro Mangku Suyasa, jejak sisik naga ditemukan menempel di dinding meru, mirip foto hitam putih. 

Selama sebulan terakhir telah dilakukan perbaikan palinggih Meru Tumpang Solas Pura Penataran Agung Besakih---yang jadi stana Ida Batara Sang Hyang Wisesa--, sehubungan akan digelarnya Karya Agung Panca Balikrama yang puncaknya pada Buda Wage Menail, Rabu, 20 Maret 2019 mendatang. Perbaikan yang dilakukan hanya bagian atap meru, dengan menghabiskan sekitar 50 ton ijuk.

Selama dilakukan pembongkaran atap hingga tuntasnya perbaikan, kata Jro Mangku Suyasa, kondisi dinding Meru Tumpang Solas tampak seperti biasa, tidak ada jejak apa pun. Namun, keajaiban muncul sesaat jelang digelar upacara pamelaspas palinggih meru menjulang tinggi tersebut, Minggu kemari, dengan adanya tempelan jejak sisik naga.

Menurut Jro Mangku Suyasa, keajaiban tersebut hanya muncul di palinggih Meru Tumpang Solas. Sedangkan untuk Meru Tumpang Sia (tingkat 9) yang berada di sebelah barat Meru Tumpang Solas, tidak ada keanehan apa pun. Meru Tumpang Solas itu sendiri berada persis di sebelah barat palinggih Padma Tiga dan Bale Pesamuan Agung Pura Penataran Agung Besakih.

"Munculnya jejak sisik naga ini sebagai pertanda umat sedharma dianugerahi keselamatan, kemakmuran, dan perlindungan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa," jelas Jro Mangku Suyasa yang kesehariannya ngayah sebagai Pamangku di Pura Merajan Kanginan Besakih, Minggu kemarin.

Meski peristiwa berbau magis terkait munculnya jejak sisik naga di Meru Tumpang Solas ini tengah ramai jadi pembicaraan di media sosial facebook (FB), menurut Jro Mangku Suyasa, pihaknya tidak akan membahas lebih lanjut keajaiban ini. “Tidak pula ada pembicaraan khusus mengenai sipta (isyarat gaib) di balik kemunculan jejak sisik naga ini,” katanya.

Jro Mangku Suyasa menyebutkan, sebenarnya sesuai keyakinan Hindu, ada tiga Ida Batara Naga, yakni Ida Batara Naga Ananta Boga, Ida Batara Naga Basuki, dan Ida Batara Naga Taksaka. Selama ini, Ida Batara Naga Basuki sebagai penjaga keseimbangan air agar tidak tercemar racun berstana di Pura Goa Raja Besakih.

Sedangkan Ida Batara Ananta Boga adalah penjaga keseimbangan unsur api, agar alam semesta tidak kekeringan dan tak gersang, sehingga kesuburan struktur lahan tetap terjaga. Sebaliknya, Ida Batara Naga Taksaka sebagai penjaga keseimbangan udara agar tidak cemar dan tidak polusi. "Jadi, ketiga Ida Batara Naga selama ini memberkati keselamatan," tandas Jro Mangku Suyasa.

Paparan berbeda disampaikan I Gusti Mangku Paruna, pamangku lainnya di Pura Besakih. Menurut Gusti Mangku Paruna, Ida Batara Naga Basuki, Ida Batara Ananta Boga, dan Ida Batara Naga Tatsaka selama ini menggelar paruman di goa bagian sisi timur areal Pura Goa Raja Besakih. "Memang ketiga Ida Batara Naga itu memberikan anugerah keselamatan untuk umat sedharma," katanya. *k16

Komentar