nusabali

Kemarin Digelar Upacara Pesapuh-sapuh dan Ngayuh

  • www.nusabali.com-kemarin-digelar-upacara-pesapuh-sapuh-dan-ngayuh

Evakuasi Material Longsor di Tebing Danau Batur Masih Berlangsung

BANGLI, NusaBali
Tiga hari pasca longsor tebing Bukit Abang di Dusun Dukuh, Desa Abang Batudinding, Kecamatan Kintamani, Bangli, krama setempat menggelelar upacara Pesapuh-sapuh da upacara Ngayuh di sekitar lokasi bencana bertepatan Purnamaning Kawulu pada Radite Kliwon Pujut, Minggu (20/1). Sementara, proses evakuasi material longsor masih berlangsung, di mana kendaraan roda dua sudah bisa melintas.

Prosesi upacara Pesapuh-sapuh dilaksanakan di badan jalan penghubung Desa Kedisan-Desa Buahan-Desa Abang Batudinding-Desa Trunyan sebelah barat lokasi tebing longsor, Minggu siang pukul 12.00 Wita. Sedangkan upacara Ngayuh dilaksanakan di tepi Danau Batur tak jauh dari lokasi longsor, setelah upacara Pesapuh-sapuh.

Kedua jenis upacara yang bermakna untuk memohon keselamatan dan upaya pembersihan secara niskala ini diikuti krama dari dua banjar adat di Desa Batudinding, yakni Banjar Dukuh dan Banjar Abangsongan. Menurut Kelian Adat Banjar Dukuh, I Made Satya Wibawa, upacara Pesapuh-sapuh dimasudkan untuk menghilangkan keletehan (kotor secara niskala) pasca bencana longsor. Sementara upacara Ngayuh bertujuan untuk memohon keselamatan. 

“Upacara Pesapuh-sapuh dilaksanakan lebih dulu di jalan raya dekat lokasi longsor, bertujuan untuk menghilangkan keletehan. Setelah Pesapuh-sapuh, baru kemudian dilanjutkan dengan upacara Ngayuh di tepi danau,” ujar Made Satya Wibawa yang kemarin didampingi didampingi tokoh masyrakat Desa Abang Batudinding, I Nengah Rentawan.

Dalam upacara tersebut, dihaturkan cucuk bakti yang meliputi suci putih yang dipersembahkan kepada Ida Batara Surya dan suci selem (hitam) yang dipersembahkan kepada pertiwi/dasar. Sarana upacara dipersiapkan sejak Jumat (18/1) lalu, sehari pasca bencana longsor yang mengakibatkan warga deas desa bertetangga terisolasi, yakni Desa Abang Batudinding dan Desa Trunyan. 

“Krama sudah mempersiapkan sarana upacara ini sejak dua hari lalu. Selain cucuk bakti, masing-masing krama juga menghaturkan banten seikhlasnya. Upacara ini dipuput oleh Jro Penyarikan,” sambung Nengah Rentawan.

Sementara itu, proses evakuasi material longsor berupa tanah, pecahan batu, dan pohon yang menimbun badan jalan di atas Danau Batur masih berlangsung hingga Minggu kemarin. Evakuasi sudah mendekati rampung, di mana sebagian material longsor telah disingkirkan menggunakan dua alat berat. 

Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, menyatakan proses evakuasi material longsor tebing Bukit Abang Batudinding diperkirakan berlangsung hingga Selasa (22/1) besok. Minggu kemarin, kendaraan roda dua sudah bisa melintas, semenatara kendaraan roda empat belum memungkinkan.

“Proses evakuasi berpacu dengan alam. Jika turun hujan, sudah pasti evakuasi dihentikan sementara (karena rawan terjadi longsor susulan, Red). Syukurlah hari ini (kemarin) tidak ada hujan, sehingga evakuasi berjalan lancar,” ungkap Ketut Agus Sutapa saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin. “Dari koordinasi dengan operator, jalan yang tertutup material longsor sudah bisa dilalui kendaraan roda dua,” imbuhnya.

Material yang menimbun badan jalan rute Desa Kedisan-Desa Buahan-Desa Abang Batudinding-Desa Trunyan di kawasan Dusun Dukung, Desa Batudinding awalnya memanjang sejauh 60 meter. Timbunan material meng-gunung setebal hampir 3 meter. Material longsor buat sementara ditumpuk di tepi Danau Batur.

Tebing Bukit Abang longsor Kamis (17/1) siang sekitar pukul 14.00 Wita. Walhasil, warga dua desa bertetangga: Desa Trynyan (posisi paling timur) dan Desa Abang Batudinding pun terisolasi. Untuk ke luar desa, warga dari kedua desa ini harus menyeberang lewat Danau Batur menggunakan perahu dan sampan.

Dinas Perhubungan Bangli dan Sat Polair Polres Bangli membantu sediakan 10 unit perahu (boat) untuk mengangkut warga dari Desa Trunyan dan Desa Abang Batudinding yang hendak pergi Kintamani melalui Desa Kedisan atau sebaliknya. Selain bantu armada perahu, juga disiapkan sejumlah operator untuk mengoperasikan peralatan tersebut. Warga yang menyeberang dilayani secara gratis.

Pantauan NusaBali, Minggu kemarin, petugas BPBD Provinsi Bali juga ikut bersama personel BPBD Bangli terjun ke lokasi bencana longsor di tebing Danau Batur ini. Mereka ikut bantu menyeberangkan warga di Danau Batur menggunakan boat. Bukan hanya itu, BPBD Provinsi juga menyiapkan tenaga medis di lokasi. “Petugas medis ini untuk melayani warga setempat yang jatuh sakit maupun tim gabungan yang melakukan evakuasi material longsor,” jelas Agus Sutapa.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Golkar, I Nyoman Basma, mengusulkan agar satu unit alat berat bisa ditempatkan secara permanen di kawasan perbatasan Desa Buahan-Desa Abang Batudinding-Desa Trunyan, yang selama ini dikenal rawan longsor. Versi Nyoman Basma, selama Januari 2019 ini saja sudah empat kali terjadi longsor di jalur Desa Buahan-Desa Trunyan. 

“Dengan ditempatkan satu unit alat berat di lokasi yang memang rawan tersebut, maka bila terjadi lagi bencana longsor, bisa cepat dilakukan evakuasi,” ujar politisi Golkar asal Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Bangli ini kepada NusaBali, Minggu kemarin. *es.

Komentar