1.350 Guide Siap Sambut Wisatawan Tiongkok

DENPASAR, NusaBali
Kesiapan ini sebagai antisipasi kemungkinan lonjakan wisatawan Tiongkok sehubungan dengan rencana Festival Batur dan hari raya Imlek pada Februari depan. Tidak hanya itu DPD HPI berharap, Imlek dan kemudian Festival Batur menjadi momen untuk benar-benar membenahi tata niaga pasar wisata Tiongkok.

Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta, menegaskan hal tersebut Jumat (18/1). “Okelah kita  sepakat  tak lagi menoleh ke belakang, soal praktik mafia pasar Tiongkok,” ujar Nuarta.

Karena itulah, dia menegaskan tekad untuk memperbaiki tata pasar wisata Tiongkok benar-benar diwujudkan semua pihak. Jangan lagi praktik masa lalu, yang ditandai dengan jual beli kepala, terjadi lagi. Dimana ketika itu, guide Mandarin yang berlinsensi justru tidak mendapatkan pekerjaan dengan berbagai alasan karena praktik jual beli kepala tersebut. “Prioritaskan guide Mandarin dari HPI,” tegas Nuarta.

Kecuali kalau memang kekurangan guide, travel atau biro perjalanan wisata yang menangani wisatawan Tiongkok bisa memanfaatkan guide Mandarin dengan status magang. Itu dengan dispensasi, hanya selama masa Imlek dan pelaksanaan Festival Batur. “Itu memang juga sudah disepakati tadi,” kata Nuarta.

Pembahasan masalah persiapan guide khususnya guide Mandarin dibahas dalam pertemuan di Bali Tourism Board  (BTB) Bali di Renon, Denpasar, Jumat (18/1) kemarin. Rapat dipimpin Ketua BTB Ida Bagus Agung Partha Adnyana, pengurus BTB lainnya. Selain masalah pramuwisata, juga membahas lebih lanjut persiapan teknis Festival Batur yang digelar bertalian dengan Imlek. Termasuk kemungkinan perubahan nama, apakah tetap dengan bernama Festival Batur atau nama lain seperti Festival Balingkang atau yang lainnya.

Ketua BTB Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengiyakan kemungkinan-kemungkinan tersebut. “Memang masih dibahas,” ujarnya. “Untuk kepastiannya nanti, ditentukan setelah hari Minggu (20/1),” pungkasnya . *k17