nusabali

Satgas Intensifkan 4 Kasus

  • www.nusabali.com-satgas-intensifkan-4-kasus

Satgas Anti Mafia Bola mengintensifkan penanganan terhadap empat kasus pengaturan skor dalam sepakbola Liga 2 dan Liga 3.

JAKARTA, NusaBali
Namun Satgas menyebutkan dari 338 laporan itu, 73 di antaranya layak ditindaklanjuti. Mereka mengklasterkannya jadi beberapa bagian.  Pembagian itu sesuai dengan jenis laporan, yakni terkait masalah pengurus, wasit pertandingan yang aneh, pemain yang aneh, dan tentang ancaman. 

"Ini mulai masuk ancaman pada beberapa orang sudah dilaporkan juga ke Satgas," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakart Selatan, Rabu (16/1). 

Seperti ditulis  detik.Sport, dari 73 laporan itu, empat diantaranya didalami lagi dan saat ini dalam proses penyidikan.  Keempat kasus itu adalah:  

Pertandingan Persibara melawan Persekabpas Pasuruan. Kini enam orang ditetapkan sebagai tersangka mulai dari wasit Nurul Safarid, Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, yang juga anggota exco PSSI Johar Lin Eng, anggota exco PSSI yang juga anggota komdis PSSI Dwi irianto, serta priyanto dan Anik Yuni Artika Sari. 

Lalu suap untuk meloloskan PS Mojokerto Putra ke Liga 1. Temuan dari Satgas Anti Mafia Bola dari hasil pemeriksaan tersangka terdahulu, yang melibatkan DI alias Mbah Putih. Ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan VW (Vigit Waluyo), makanya VW langsung tersangka. 

DI menerima uang tunai dari VW, Rp 50 juta sebagai DP, kemudian 25 juta melalui transfer rekening Mandiri, dan Rp 40 juta juga rek Mandiri. 

Persiapan penyelenggaraan Piala Soeratin 2009.  Mantan manajer Perseba Super Bangkalan, Imron Abdul Fatah, melaporkan petinggi PSSI berinisial IB (Iwan Budianto) karena diminta uang Rp 115 juta sebagai syarat menjadi tuan rumah Piala Soeratin.

Lalu pertandingan Madura FC melawan PSS Sleman. Polisi menduga ada unsur ancaman yang diterima Manajer Madura FC, Januar Herwanto, dari anggota exco PSSI berinisial H. Terjadi match fixing antara Madura FC melawan PSS Sleman. H menawarkan uang Rp 100 juta namun ditolak kemudian malah naik lagi Rp 150 juta yang akhirnya saudara H mengancam akan membeli pemain. *

Komentar