nusabali

Lima Sulinggih Muput Pacaruan Rsi Gana di Pura Er Jeruk

  • www.nusabali.com-lima-sulinggih-muput-pacaruan-rsi-gana-di-pura-er-jeruk

Serangkaian Karya Padudusan Agung, Segara Kertih, Tawur Balik Sumpah Agung dan Mupuk Pedagingan di Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, Budha Umanis Medangsia, Rabu (16/1), digelar Pecaruan Rsi Gana.

GIANYAR, NusaBali
Pacaruan digelar di utama mandala Pura er Jeruk dan Pura Beji Er Jeruk  Sedangkan di madya mandala, jaba sisi, dan Catus Parta (perempatan agung) digelar Pacaruan Manca Sanak Madurga. 

Manggala karya I Made Sarwa menjelaskan, pacaruan tingkat alit ini adalah awal prosesi Karya Agung. Makna pacaruan untuk pembersihan secara niskala di utama madya mandala dan Pura Beji Er Jeruk. Selanjutnya digelar prosesi Mlaspas dan Mupuk Padagingan. "Hari ini (Rabu kemarin, Red) semua prosesi dipuput sekitar lima sulinggih," jelasnya. 

Sulinggih dimaksud, Ida Pedanda Jelantik Lila Arsa dari Griya Taman Buda, Desa Sukawati, Ida Pedanda Gede Putu Mas dari Griya Pekuwudan, Banjar Bedil, Desa Sukawati, Ida Pedanda Putra Manuaba dari Griya Blangsinga, Desa Saba, Blahbatuh. Para sulinggih tersebut muput Pacaruan Rsi Gana Mlaspas Alit Padagingan di utama mandala Pura Er Jeruk dan Masceti. 

Ida Pedanda Manuaba Kencana Peling dari Griya Mas Manuaba, Desa Sukawati muput Pacaruan Rsi Gana di Pura Beji, dan Ida Jro Gede Bujangga Giri Hari Bhawana dari Banjar Kebalian, Desa Sukawati muput Caru Panca Sanak Madurga di Catus Patha/Perempatan Agung.

Ditambahkan, rangkaian karya selanjutnya yakni Mlaspas Bagia, Mendak Bagia Pulakerti di Pura Penataran Agung Sukawati pada Buda Pon Pujut, Rabu (23/1), Melasti dan Segara Kertih pada Saniscara Umanis Pujut, Sabtu (26/1). Sebelum Puncak Karya, digelar Tawur Agung Pedanan pada Soma Pon Pahang, Senin (28/1).

Made Sarwa menjelaskan, Pura Beji Er Jeruk berjarak sekitar 300 meter sisi barat Pura Er Jeruk. Pura Beji ini diyakini adalah tempat pasiraman Ida Sasuhunan Pura Er Jeruk. Pura Beji ini khusus untuk patirtan atau keperluan yadnya, tidak diperuntukkan bagi masyarakat umum untuk malukat atau mandi. Keunikan Pura Beji ini adanya sumber air atau kelebutan dalam sumur sedalam enam meter berdiameter sekitar satu  meter. "Air Pabejian ini kadang muncul, kadang tidak, tergantung kondisi alam. Meski dekat pantai, airnya terasa tawar. Kadang juga muncul air sudamala berwarna agak putih. Itu pertanda beliau (sasuhunan) sedang masiram," terangnya. Masyarakat setempat memanfaatkan air beji ini untuk sarana upacara. Antara lain untuk ngingsah atau pembersihan sarana upakara. 

Serangkaian karya, ada sejumlah bangunan dan palinggih baru dibangun di Pura Beji, lanjut disucikan dengan upacara Mlaspas, Mupuk Padagingan dan Pacaruan Rsi Gana. "Sama dengan prosesinya seperti di pura induk (Er Jeruk)," jelasnya.*nvi

Komentar