nusabali

Korban Selamat Setelah Tergencet Selama 30 Menit

  • www.nusabali.com-korban-selamat-setelah-tergencet-selama-30-menit

Petaka pohon roboh menimpa pengendara motor terjadi di jalan raya rute Dusun Losan-Dusun Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Rabu (16/1) pagi.

Petaka Pohon Roboh Timpa Pengendara di Desa Takmung, Klungkung

SEMARAPURA, NusaBali
Korbannya adalah I Putu Gede Saptawan, 44, seorang koki (ahli memasak) asal Lingkungan Lebah, Kelurahan Semarapura Kangin, Kecamatan Klungkung. Korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, setelah tergencet selama 30 menit.

Gara-gara tertimpa pohon Santen perindang jalan setinggi 15 meter dengan diameter 80 cm, korban Putu Gede Saptawan harus dirawat intensif di IGD RSUD Klungkung dalam kondisi luka berat. Petugas lebih dulu harus memotong-motong pohon roboh untuk mengevakuasi korban berikut sepeda motornya yang ringsek.

Informasi di lapangan, saat petaka pohon roboh terjadi, Rabu pagi sekitaar pukul 07.00 Wita, korban Putu Saptawan melintas di lokasi naik motor Yamaha Vixion DK 3354 MN, melaju dari arah utara (Kota Semarapura) menuju Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra. Korban dalam perjalanan dari rumahnya di dingkungan Lebah, Kelurahan Semarapura Kangin hendak bera-ngkat kerja ke restoran kawasan wisata Kuta, Badung. Korban Putu Saptawan memang berprofesi sebagai koki yang kerap mengajar memasak tamu asing di Kuta.

Begitu memasuki lokasi TKP, tiba-tiba pohon Santen ukuran besar roboh menimpa korban Putu Saptawan. Walhasil, korban mengalami luka serius di bibir kiri atas, telapak kaki kiri, patah lengan kanan, patah pergelangan tangan kiri, dan patah paha kiri (untuk memastikannya, masih menunggu hasil rontgen). Sedangkan motornya ringsek.

Musibah ini dilaporkan warga ke pihak berwenang. Korban Putu Saptawan sempat selama 30 menit terperangkap tak berdaya di bawah timbunan ranting dan dahan pohon roboh. Pasalnya, petugas gabungan dari BPBD Klungkung, kepolisian, dan TNI baru tiba di lokasi TKP sekitar 10 menit setelah dilaporkan warga. Kemudian, petugas gabungan membutuhkan waktu 20 menit untuk mengevakuasi korban. Petugas lebih dulu harus memotong-motong batang, daham, dan ranting pohon roboh menggunakan pemotong mesin untuk bisa evakuasi korban.

“Ya, setengah jam pasca kejadian barulah korban bisa kita evakuasi atas bantuan petugas kepolisian, TNI, dan masyarakat yang berjumlah 100 orang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada. 

Widiada menyebutkan, begitu menerima laporan ada pohon roboh menimpa pengendara, pihaknya langsung turun ke lokasi TKP. Karena pohon yang roboh berukuran cukup besar dan ada korban tertimpa, maka dikerahkan 30 personel dari Tim Reaksi Cepat BPBD Klungkung. Widiada bersyukur karena korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Begitu dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RSUD Klungkung di Semarapura.

Menurut Widiada, sebetulnya batang pohon Santen yang roboh ini masih kuat. Pohon yang roboh tercerabut dari akarnya ini diperkirakan tumbang karena tanahnya gembur, pasca diguyur hujan lebat sejak Selasa (15/1) malam. Berdasarkan keterangan warga, kata Widiada, pohon Santen ini sudah terloihat agak miring ke arah badan jalan sejak beberapa hari sebelum tumbang.

Sementara itu, korban Putu Gede Saptawan hingga kemarin sore masih dirawat di RSUD Klungkung, dengan ditunggui sejumlah keluarganya, termasuk sang istri 

Komang Sri Mirayani. Saat tiba di IGD RSUD Klungkung, ayah dua anak dari pernikahannya dengan Komang Sri Mirayani ini dalam kondisi kesadaran menurun.

“Korban mengalami luka di bibir kiri atas, luka telapak kaki kiri. Ada kecurigaan korban mengalami patah patah lengan kanan, pergelangan tangan kiri, dan paha kiri. Untuk memastikannya, masih menunggu hasil rontgen,” ujar Humas RSUD Klungkung, Gusti Widiasa Putra, saat dikonfirmasi NusaBali. *wan

Komentar