nusabali

Ruas Jalan Bontihing-Pakisan Jebol

  • www.nusabali.com-ruas-jalan-bontihing-pakisan-jebol

Akibat Gorong-gorong Subak Tersumbat

SINGARAJA,  NusaBali
Warga dua desa bertetangga, Desa Bontihing dan Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng kesulitan akses akibat ruas jalan penghubung kedua desa jebol sebagian. Jebolnya ruas jalan utama ini akibat gorong-gorong yang melintang di bawah jalan tersumbat sampah hingga air meluap ke permukaan jalan. Kini jalan penghubung itu hanya bisa dilalui sepeda motor. Sedangkan kendaraan roda empat harus memutar mencari jalan alternatif lain.

Ruas jalan penghubung itu berada di Dusun Kawan, Desa Bontihing, tepatnya beberapa meter dari Kantor Desa Bontihing. Ruas jalan ini menghubungkan beberapa desa seperti Desa Tamblang, Desa Pakisan, Desa Lemukih, Desa Bebetin hingga menuju Singaraja dan Denpasar.

Informasi di lokasi Senin (14/1) menyebut, ruas jalan utama itu diketahui jebol pada Selasa (1/1) lalu. Sebelum jebol, air yang melewati gorong-gorong di bawah ruas jalan cukup deras. Gorong-gorong itu merupakan saluran air pertanian di Subak Kudungan, Bontihing. Gorong-gorong ini memiliki lebar sekitar 80 centimeter dengan panjang 3,5 meter berada di bawah ruas jalan. Diduga karena gorong-gorong tersumbat sampah, air kemudian mengikis aspal jalan hingga meluap ke permukaan ruas jalan. Akibatnya ruas jalan di atas gorong-gorong jebol selebar ukuran gorong-gorong dengan panjang 3 meter, seperti membelah ruas jalan.

Kini ruas jalan itu hanya bisa dilalui sepeda motor, sedangkan pemilik kendaraan roda empat, harus memutar mencari jalan alternatif lain, karena ruas jalan yang tersisa hanya 0,50 meter atau setengah meter.

Perbekel Bontihing Gede Ardika dikonfirmasi mengaku sudah melaporkan jebolnya ruas jalan itu ke Dinas PUPR Kabupaten Buleleng. Karena ruas jalan kabupaten itu sangat vital sebagai jalur ekonomi warga di beberapa desa. “Kami sudah laporkan ke Dinas PUPR sehari setelah jebol. Katanya akan segera diperbaiki. Memang jalur ini sangat vital. Jadi sangat krodit ketika jalur ini mengalami kerusakan,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya sejatinya sudah pernah mengusulkan kepada Dinas PUPR agar memperbaiki gorong-gorong saluran irigasi Subak Kudungan yang membelah ruas jalan tersebut pada tahun 2016 silam. Pasalnya saluran gorong-gorong itu sangat sempit hanya berukuran 80 centimeter. Selain sempit, gorong-gorong itu sudah mengalami pendangkalan, sehingga kerap meluap saat terjadi hujan akibat disumbat sampah. “Sekarang yang paling parah kondisinya karena debit air besar, gorong-gorong sangat sempit sehingga meluap sampai merusak jalan. Makanya sejak 2016 kami sempat usulkan agar diperbaiki dan diperlebar saluran irigasinya,” aku Ardika.

Dikonfirmasi terpisah, Kadis PUPR Ketut Suparta Wijaya menegaskan secepatnya akan memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Rencananya perbaikan akan dilakukan dengan menggunakan box culvert, dengan lebar 1 meter. “Kami usahakan  tahun ini dengan mengganti gorong-gorong dari ukuran lama 0,5 meter menjadi 1 meter dengan menggunakan box culvert. Rencana April, saat anggaran sudah jalan akan diperbaiki,”katanya. *19

Komentar