nusabali

Banjir di Sungai Mbah Api, Warga Tak Bisa Menyeberang

  • www.nusabali.com-banjir-di-sungai-mbah-api-warga-tak-bisa-menyeberang

Hujan deras mengguyur Karangasem dan sekitarnya, Senin (14/1).

AMLAPURA, NusaBali

Dampaknya Sungai Mbah Api merupakan batas Banjar Tegal Bengkak dengan Banjar Gula dan Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Banjir menghanyutkan material pasir, kerikil, dan tanah. Warga desa sempat tertahan tak bisa menyeberangi sungai.

Menurut penuturan warga setempat, I Nyoman Ngurah Subrata, hujan deras terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Banjir terjadi pukul 13.00 Wita. Air hujan mengalir di sungai yang berhulu di Gunung Agung ke tukad Taksu dan Tukad Luah. Selanjutnya aliran dua sungai jadi satu menuju Sungai Mbah Api menyebabkan volume air cukup besar dan deras. Warga bermotor kesulitan melintasi sungai dari pukul 15.00 Wita hingga 17.00 Wita. “Sejak seminggu terakhir terjadi beberapa kali banjir di Sungai Mbah Api. Warga sempat tertahan tidak bisa menyeberang sungai,” kata Ngurah Subrata.

Banjir juga terjadi di Sungai Lenggung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat yang berhulu di Gunung Agung. Air bercampur pasir, koral, dan batu mengalir dari Banjar Sogra menuju ke selatan Banjar Badeg, Desa Sebudi. Aliran sungai itu melintasi bagian barat Kantor Desa Sebudi di Banjar/Desa Sebudi, selanjutnya tertampung di kubangan galian C. Perbekel Desa Sebudi Jro Mangku Tinggal dan Perbekel Desa Amerta Bhuana Kecamatan Selat I Wayan Suara Arsana memantau terjadinya aliran lahar hujan itu.

“Kami perkirakan kubangan galian C itu akan penuh apabila terjadi banjir selama tiga hari secara terus menerus,” kata Wayan Suara. Wayan Suara mengimbau warga yang bermukim di sekitar aliran sungai berhulu di Gunung Agung agar tetap waspada. Sebab sewaktu-waktu hujan lebat bisa turun yang menyebabkan banjir. *k16

Komentar