nusabali

Jukut Gondo dan Permainan Megandu Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

  • www.nusabali.com-jukut-gondo-dan-permainan-megandu-diusulkan-jadi-warisan-budaya-tak-benda

Tradisi Mesuryak dan Ngaben Tikus Terkendala Kajian Ilmiah

TABANAN, NusaBali

Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan mengusulkan empat buah karya budaya menjadi warisan budaya tak benda (WBTB). Pengusulan itu untuk menjaga agar karya budaya tersebut tidak diklaim daerah lain, dan memberikan lisensi terhadap karya budaya yang dimiliki Tabanan. Saat ini pengusulan sedang tahap pembahasan di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB).

Adapun empat karya budaya yang diajukan di antaranya permainan tradisional Megandu di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga. Kemudian tradisi Ngerebeg yang juga terkait dengan Keris Ki Baru Gajah di Desa Kediri, Kecamatan Kediri. Serta dua kuliner khas Tabanan yang diajukan menjadi warisan budaya tak benda yakni jukut gondo dan teh beras merah. Untuk pengajuan empat karya ini disiapkan anggaran sekitar Rp 50 juta.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Alit Supanji menjelaskan, pengajuan sudah dilakukan pada Rabu (9/1) berbarengan dengan rapat. Syarat pengajuan juga sudah lengkap mulai dari kajian ilmiah, video visual, dan dokumentasi. “Sudah kami ajukan ke BPNB dan akan ada pembahasan lebih lanjut kalau ada yang kurang sebelum dibawa ke pusat,” kata Supanji, Senin (14/1).

Dikatakannya, persyaratan sudah lama disiapkan. Seperti permainan tradisional megandu sudah ada pembuktian kajian ilmiah berupa tulisan. Kemudian tradisi ngerebeg juga sudah ada bukti kajian ilmiah berupa dua tesis. Dan untuk jukut gondo dan teh beras merah, Supanji sendiri yang menulis.

Menurut Supanji, alasan dari pendaftaran empat karya budaya diajukan menjadi warisan budaya tak benda, antara lain untuk disampaikan kepada masyarakat Bali khususnya Tabanan dan negara lain bahwa karya budaya ini berasal dari Kabupaten Tabanan. “Penyampaian pesan ke masyarakat, ini lho yang dimiliki Tabanan. Sehingga jangan sampai punya Tabanan diklaim oleh orang/daerah lain,” tandasnya.

Supanji menambahkan sebenarnya banyak karya budaya yang akan diusulkan. Tetapi kendalanya kajian ilmiahnya belum lengkap. Seperti contohnya pengusulan tradisi Mesuryak, Ngaben Tikus, dan lainnya masih terkendala kajian ilmiah. “Namun kami tetap akan berusaha, jika nanti ada dari pengajuan kami belum diterima, tetap akan diusulkan tiap tahun,” tutur Supanji. *de

Komentar