nusabali

Bali Kembangkan Pariwisata Teknologi

  • www.nusabali.com-bali-kembangkan-pariwisata-teknologi

Pemanfaatan teknologi internet dinilai akan memberi dampak positif bagi kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.

BI Masih Bahas Pembayaran via WeChat


DENPASAR, NusaBali
Menkominfo Rudiantara mengatakan Bali akan mengembangkan pariwisata berbasis teknologi dengan adanya komitmen Tsinghua Sea dan Alibaba Cloud yang siap memajukan internet di Indonesia. "Bagi Pulau Dewata, komitmen itu sangat menguntungkan, karena Bali sebagai daerah pariwisata yang sudah diakui dunia akan semakin berkembang karena kemajuan tekonologi yang mengikutinya," kata Rudiantara, Sabtu (12/1).

Sebagai bentuk komitmen untuk menyebarkan ide dan membantu perkembangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di segala sektor guna mendukung program pembangunan pemerintah Indonesia, Tsinghua Sea dan Alibaba Cloud bertekad memajukan teknologi internet di Indonesia.

Komitmen keduanya disaksikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Eko Putro Sandjojo, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara,  pihak swasta dan perusahaan start up dalam kolaborasi bertemakan Revolution 4.0 Shape Your Future with Articial Intelligence and Big Data.

Sementara itu, Menteri Desa,  Eko Putro Sandjojo, mengaku pemanfaatan terknologi tentang pembangunan desa  sudah dilakukan dengan menggunakan siskudes dengan penyerapan dana desa secara real time bisa diunggah ke pusat secara transparan. Selain itu, pengembangan desa wisata juga telah dilakukan dengan promosi melalui internet dan lewat medsos dengan dampak perkembangan yang sangat dirasakan secara luas, terutama generasi milenial.

Di tempat terpisah, pemanfaatan teknologi sebagai alat pembayaran yang sah di Bali pun masih dibahas di Jakarta. Saat ini Bank Indonesia (BI) tengah melakukan kajian serius terhadap alat pembayaran asal China, WeChat. Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengatakan, pihaknya bersama pemerintah tengah melakukan kajian mendalam tentang alat transaksi pembayaran tersebut.

“Untuk penggunaan WeChat, konsumen tidak menurun, dia tetap. Pengaruhnya itu pada pembayaran. WeChat Sekarang sedang dibahas di Jakarta. Sedang dalam proses pengkajian di Jakarta,” kata Iman dikutip viva.

Salah satu hal yang menjadi penekanan dalam kajian terhadap WeChat tersebut adalah keterlibatan merchant lokal dan wajib menggunakan switching lokal. Ia menekankan perlu solusi secepatnya untuk polemik ini. “Dan juga harus memberikan manfaat ekonomi lokal di Indonesia. Saat ini sedang digodok, mudah-mudahan dalam waktu dekat keluar hasilnya,” jelasnya.

Kemudian, ia menambahkan putusan pemerintah terhadap WeChat amat penting. Pasalnya, sebagai destinasi wisata dunia, turis asal China mengarahkan liburan mereka ke Pulau Dewata. Ia menyinggung salah satu yang sempat menyita perhatian adalah spending money kecil dari turis China. Alasannya, karena mereka menggunakan transaksi pembayaran WeChat untuk aktivitas mereka selama berlibur. Tak hanya di Bali, hal serupa juga ditemui di daerah lain yang memiliki destinasi wisata kelas dunia.

“WeChat ini tak hanya di Bali saja, ada juga di Manado dan di mana-mana. Maka itu menjadi perhatian pemerintah pusat dan saat ini sedang digodok pembahasannya," tuturnya.

Iman melanjutkan, hal penting dari transaksi WeChat yang mesti diawasi lantaran berdampak pada pendapatan dari segi pajak. “Kalau kebocoran devisa, sebetulnya kan nanti uangnya balik lagi ke sini. Uangnya ditransfer ke bank si merchant,” tutur Iman. *ant

Komentar