nusabali

Tiket Pesawat Naik, Bali Terancam Seret Wisdom

  • www.nusabali.com-tiket-pesawat-naik-bali-terancam-seret-wisdom

INACA menurunkan harga tiket penerbangan domestik sejak Jumat (11/1). Tarif penerbangan domestik yang turun di antaranya rute Jakarta–Denpasar, Bandung–Denpasar.

DENPASAR, NusaBali

Stakeholder pariwisata dan pihak terkait merasa khawatir atas informasi kenaikan harga tiket pesawat. Mereka waswas, kunjungan wisatawan khususnya wisatawan domestik (wisdom) akan seret, karena kenaikan harga tiket pesawat.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, mengiyakan kekhawatiran tersebut. “Kami harap jangan sampai terjadi kenaikan tersebut,” ujar Gung Yuniarta, sapaan pejabat asal Denpasar, ini ketika dikonfirmasi, Minggu (13/1).

Gung Yuniarta menambahkan, jika kenaikan harga tiket tersebut terjadi, diyakini berimbas pada tingkat kunjungan wisatawan khususnya domestik. “Kunjungan (domestik) kemungkinan besar menurun, karena harga tiket transportasi (udara) naik,” lanjutnya.

Menurut dia, bahkan kemungkinan wisatawan domestik lebih memilih piknik ke negeri jiran seperti Singapura atau Malaysia. Misalnya, dari Padang (Sumatera Barat) ke Singapura.

Meski belum bisa memastikan jumlahnya, namun Gung Yuniarta menyatakan kontribusi wisatawan domestik cukup signifikan. Bahkan biasanya jumlahnya di atas wisatawan manca negara. Misalnya jika tahun 2018, jumlah wisman sekitar 6 juta, wisatawan domestik diperkirakan antara 8 juta hingga 9 juta jiwa. Meskipun dari jumlah tersebut tak semua melalui jalur udara, namun ada lewat darat dan laut.

Senada dengan Gung Yuniarta, Ketua DPD Asita Bali I Ketut Ardana menyatakan kenaikan harga tiket pesawat berimbas tak menguntungkan pada pariwisata Bali. Karena itulah Asita berharap tidak ada kenaikan harga tiket pesawat. “Sama dengan di pusat, kami di daerah berharap agar maskapai tidak menaikkan harga tiket,” ujar Ardana. Mungkin selama libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 lalu, kenaikan harga tiket pesawat masih bisa dimaklumi. Namun setelah Nataru, harga tiket pesawat diharap dinormalkan kembali.

Bukan hanya sektor pariwisata, namun sektor ekonomi lainnya pasti berimbas jika tiket pesawat udara dinaikkan. “Efek dominonya pasti akan menyusul,” ujar Ketua DPD Kadin Bali Anak Agung Alit Wiraputra, yang dihubungi terpisah. Hal itu, lanjut Alit Wiraputra, karena semua sektor saling terkait. Apalagi sektor pariwisata yang bertumpu pada kunjungan wisatawan, baik wisman maupun wisdom.

Sementara itu gejolak soal kenaikan harga tiket pesawat disikapi oleh Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Carriers Association/INACA). INACA sepakat untuk menurunkan tiket pesawat, yang sempat melambung beberapa waktu belakangan.

“Kami berkomitmen untuk menurunkan harga tiket. Kami sejak pekan lalu, khususnya Jumat, sudah menurunkan tarif harga domestik,” kata Ketua INACA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (13/1).

Askhara memaparkan, keputusan tersebut diambil berdasarkan komitmen positif dari stakeholder, yakni Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Airnav, dan Pertamina.

Selain itu, anggota INACA juga mendiskusikan keprihatinan masyarakat atas tingginya harga tiket penerbangan. “Walaupun di tengah kesulitan maskapai nasional yang ada, tapi kami lebih mendengar keluhan masyarakat tentang harga tiket,” ungkapnya.

“Meski ada penurunan harga tiket domestik, kami tetap menjaga keselamatan dan keamanan penumpang dan terus meningkatkannya,” kata Askhara.

Menurutnya, penurunan harga yang dilakukan maskapai anggota INACA sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang ditetapkan, dan diawasi oleh pihak berwenang.

“Tidak ada risiko (turunnya harga). Kita sesuai ketentuan, sesuai regulasi, kita ada pengawas dari DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara) yang cukup ketat, jadi berbagai risiko bisa dimitigasi,” ungkapnya.

Ashkaramenambahkan INACA juga terus menyampaikan kepada maskapai penerbangan, khususnya maskapai penerbangan bertarif medium dan bertarif rendah atau low-cost carrier (LCC) untuk terus meningkatkan keamanan dan keselamatan penumpang.

Selain itu, penurunan tiket juga mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan, yakni Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Airnav, dan Pertamina, sehingga maskapai bisa mengurangi biaya yang dibebankan.

“Mereka berkomitmen untuk mendukung keputusan ini, sehingga maskapai bisa mengurangi biaya-biaya yang ditanggung, sehingga bisa mengurangi biaya-biaya variabel penerbangan,” ungkapnya. Menurutnya, beberapa tarif penerbangan domestik turun sejak Jumat, di antaranya untuk rute Jakarta–Denpasar, Jakarta–Jogjakarta, Bandung–Denpasar, dan Jakarta–Surabaya.

Mulai Minggu (13/1) atau Senin, maskapai juga akan menurunkan harga tiket penerbangan untuk rute domestik lainnya, di antaranya Jakarta – Padang, Jakarta–Pontianak, dan Jakarta–Jayapura.

Konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari AP I, AP II, serta beberapa maskapai, yakni Garuda Indonesia, AirAsia, Sriwijaya Group, Lion Air Group, dan Citylink. *k17, ant

Komentar