nusabali

Pesepeda Tewas Terpental ke 'Jurang' Sedalam 5 Meter

  • www.nusabali.com-pesepeda-tewas-terpental-ke-jurang-sedalam-5-meter

Duka menyelimuti rombongan gowes (pesepeda gayung) asal Denpasar.

Tercecer dari Rombongan, Akibat Jalan Licin

SINGARAJA, NusaBali
Salah seorang anggota rombongan, Ratmono, 48, tewas akibat terpental dari sepeda setelah lepas kendali keluar dari ruas jalan di Dusun Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Sabtu (12/1) sore sekitar pukul 16.00 Wita. Sebelum ditemukan meninggal, rekannya hanya melihat sepeda gayung korban tersangkut di batang pohon kopi pinggir jalan. Hingga Sabtu malam, jenazah korban masih berada di ruang jenazah RSUD Buleleng.

Informasi dihimpun di kamar jenazah RSUD Buleleng, rombongan yang berjumlah enam orang, gowes dari Denpasar menuju Lovina di Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng via Kintamani, Bangli. Setelah melewati Puncak Penulisan, Kintamani, rombongan memilih jalur alternatif dengan memotong jalur, masuk dari wilayah Desa Lampu, Kintamani, menuju Desa Tambakan dan Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Ruas jalan Tambakan ke Pakisan terutama Dusun Rendetan, Tambakan ke Dusun Kelandis, Pakisan terkenal cukup curam dengan tikungan tajam.

Saat memasuki ruas jalan Dusun Rendetan menuju Dusun Kelandis, dua orang di antara anggota rombongan memilih beristirahat di pinggir jalan, sambil menunggu mobil pengikut rombongan. Kedua anggota ini berniat berhenti mengayuh dengan menaikkan sepedanya ke mobil pengikut karena merasa kelelahan.

Sedangkan empat rekannya termasuk korban Ratmono tetap melanjutkan perjalanan dengan mengayuh sepeda masing-masing.

Nah, dalam perjalanan di Dusun Kelandis, korban Ratmono kabarnya tercecer di belakang. Saat tercecer itu, korban diduga tidak bisa mengendalikan sepedanya, di jalan menurun dengan tikungan tajam, tepatnya di Kilometer 28.600 Dusun Kelandis. Kala itu, jalan licin setelah sempat turun hujan di wilayah Kelandis. Korban yang tidak mampu mengendalikan sepedanya meluncur deras hingga masuk perkebunan milik warga. Kebun ini posisinya lebih di bawah badan jalan dengan kedalaman sekitar 5 meter. Saat meluncur deras itu, korban kemudian terpental dari sepeda gayung dan masuk ke kebun dengan kedalaman sekitar 5 meter dari jalan tersebut.

Saat itu rekan korban tidak mengetahui ada anggota rombongan yang terjatuh, karena empat rekannya sudah berada jauh di depan. Nah, beruntung dua rekannya yang sudah naik ke mobil pengikut datang belakangan, melihat sepeda korban tersangkut di batang pohon kopi. Karena curiga, rekan korban atas nama Putu Oka Semadi, 52, turun dari mobil melihat dari dekat sepeda korban. Tadinya Putu Oka Semadi tidak mengira, sepeda yang nyangkut itu milik Ratmono. Setelah dicek ternyata rekannya terlihat tergeletak di bawah, dengan kondisi keluar darah dari telingga dan hidung. Putu Oka Semadi pun menghubungi rekan-rekannya guna memberikan pertolongan.

Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada yang dikonfirmasi pada Sabtu malam, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menuturkan, begitu menerima laporan, langsung menuju lokasi kejadian. “Jadi korban sempat kami cek bersama dokter dari Puskemas Kubutambahan 2. Oleh dokter, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi. Tadi jenazahnya sudah kami bawa ke ruang jenazah RSUD Buleleng, untuk divisum,” ujarnya.

Hingga Sabtu pukul 21.00 Wita, belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit termasuk dari rekan-rekan korban. Rekan korban tidak ada yang bersedia memberi komentar terkait peristiwa naas yang menimpa Ratmono. Kabarnya Ratmono adalah seorang pengacara. Ratmono mengalami luka robek pipi kiri dan bibir, serta mengeluarkan darah dari hidung dan telinga. Diduga Ratmono meninggal karena terpendatal ke tanah dari ketinggian 5 meter. *k19

Komentar