nusabali

Songsong Ritual Oncang-oncangan, Krama Sukaluwih Siapkan 25 Kulkul

  • www.nusabali.com-songsong-ritual-oncang-oncangan-krama-sukaluwih-siapkan-25-kulkul

Desa Pakraman Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem bersiap menggelar tradisi oncang-oncangan (pertukaran budaya antar kam¬pung), yang rencananya akan dimulai pada Buda Umanis Medangsia, Rabu (16/1) depan.

AMLAPURA, NusaBali

Persiapan diawali dengan membuat 25 kulkul (kentongan) berbahan bambu petung ukuran besar.Oncang-oncangan adalah tradisi ritual di mana krama Desa Pakraman Sukaluwih mendatangi sejumlah desa pakraman tetangganya, membawa atraksi tari joged bu¬mbung. Bukan hanya Desa Pakraman Sukaluwih yang melaksanakan ritual oncang-oncangan, tapi juga sejumlah desa pakraman lainnya di Karangasem.

Ritual yang lazim disebut pertukaran budaya antar kampung ini rutin dige¬lar seta¬hun sekali setelah Karya Usaba di Pura Dalem Puri Besakih, Desa Pakram¬an Besa¬kih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Untuk tahun ini, Karya Usaba di Pura Da¬lem Puri puncaknya pada Anggara Pon Langkir, Selasa (8/1) lalu, dan akan masi¬neb pada Radite Pon Medangsia, Minggu (13/1) lusa.

Biasanya, tari jogged bumbung yang dibawakan krama Desa Pakraman Sukaluwih saat ritual oncang-oncangan, diiringi dengan gambelan rindik. Namun, khusus un¬tuk ritual tahun ini, gambelan yang mengiringinya menggunakan alat musik berupa kulkul. “Penggunakan kulkul ini biar inovatif, agar unik," jelas Bendesa Pakraman Sukaluwih, I Wayan Suara Arsana, kepada NusaBali, Rabu (9/1).

Menurut Suara Arsana, pihaknya menyiapkan 25 unit kulkul. Pembuatan kulkul pun sudah dilakukan, Rabu siang. Jumlah 25 kulkul ini sesuai dengan banyaknya penabuh yang akan dilibatkan saat ritual oncang-oncangan. Sedangka penari joged bumbung yang dilibatkan sebanyak 3 orang.

"Biasanya, dalam semalam kami rata-rata mampu mendatangi 2 desa pakraman. Untuk sekali pentas oncang-oncangan, membutuhkan waktu sekitar 2 jam," papar Suara Arsana yang juga menjabat sebagai Perbekel Amerta Bhuana, Kecamatan Selat.

Sementara itu, Sekretaris Banjar Adat Kertiyasa, Desa Peringsari, Kecamatan Se¬lat, I Wayan Bawa, mengaku belum melakukan persiapan untuk melaksanakan oncang-oncangan. "Kemungkinan kami akan melakukan acara ngelawang, dengan melibatkan Sekaa Teruna Teruni," jelas Wayan Bawa yang juga Perbekel Pering¬sari, saat dikonfirmasi NusaBali terpisah.

Sedangkan Kelian Sanggar Kalangwan, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, I Wayan Witrawan, mengaku sejauh ini belum melakukan persiapan khusus menghadapi ritual oncang-oncangan ini. "Sudah pasti kami menggelar acara on¬cang-oncangan. Biasanya, persiapan dilakukan secara singkat dan spontan. Nanti dekat-dekat acara, kami baru berkoordinasi dengan sekaa gong dan penari," tandas Wayan Witrawan.

Menurut Witrawan. Tidak masalah persiapan dilakukan singkat, karena penabuh dan penari sudah terbiasa latihan di Sanggar Kalangwan. "Secara teknis, kami tidak menemui kendala untuk pentas," papar Witrawan yang juga menjabat Sekretaris Dinas Kebudayaan Karangasem. *k16

Komentar