nusabali

Festival Ogoh-ogoh Ditiadakan di Banten

  • www.nusabali.com-festival-ogoh-ogoh-ditiadakan-di-banten

Panitia perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 provinsi Banten meniadakan festival ogoh-ogoh.

JAKARTA, NusaBali
Festival ogoh-ogoh ditiadakan hanya untuk tahun ini, mengingat tahun ini merupakan tahun politik. Meski begitu, ogoh-ogoh untuk keperluan upacara tetap ada. "Hasil rapat panitia perayaan Hari Raya Nyepi provinsi Banten di Serang pada Desember 2018 kemarin, memutuskan tahun ini tidak ada festival ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh hanya ada satu untuk keperluan upacara," imbuh Ketua Bidang Publikasi, Dokumentasi, Acara dan Protokoler Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Provinsi Banten Tahun Baru Saka 1941 I Ketut Budiasa, Rabu (9/1).

Festival ogoh-ogoh merupakan agenda rutin menjelang Hari Raya Nyepi di provinsi Banten. Ogoh-ogoh dibuat oleh masing-masing perkumpulan pemuda di setiap banjar. Di provinsi Banten terdapat enam banjar. Ada banjar Tangerang, banjar Tigaraksa, banjar Tangerang Selatan, banjar Mertasari, banjar Ciledug dan banjar Serang.

Ogoh-ogoh yang dibuat oleh kalangan pemuda nantinya dibawa ke Serang untuk mengikuti festival. Oleh karenanya, akan banyak orang berdatangan saat festival nanti. Apalagi festival tersebut bisa disaksikan oleh masyarakat umum.

Mengingat Indonesia tahun ini punya hajatan politik, maka mereka memilih mengurangi kegiatan yang mendatangkan massa.

"Untuk itu, kami meniadakan festival ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh tetap ada, tetapi untuk keperluan upacara. Ogoh-ogoh dibuat oleh panitia," jelas Ketut Budiasa.

Menurut pria yang juga memegang posisi sebagai Ketua Badan Penyiaran Hindu Provinsi Banten ini, setiap tahun panitia dipegang secara bergantian oleh banjar-banjar di provinsi Banten.

Kali ini panitia dipercayakan kepada banjar Tangerang. Sebagai Ketua Umum Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi provinsi Banten Tahun Baru Saka 1941 adalah Wayan Susena. Sementara ketua banjar Tangerang, I Gusti Made Artha didaulat menjadi Ketua I. Ogoh-ogoh yang dibuat banjar Tangerang nantinya dibawa ke Serang untuk upacara Tawur Agung pada 6 Maret mendatang.

Selain upacara Tawur Agung, serangkaian kegiatan menyambut Hari Raya Nyepi juga mereka lakukan. Antara lain upacara Melasti pada Minggu, 3 Maret di pantai Tanjung Pasir, Tangerang. Kemudian kegiatan sosial di pantai Salira, Serang. Pantai Salira, kata Ketut Budiasa, pernah mereka gunakan sebagai lokasi untuk upacara Melasti.

Walau tempat tersebut tidak digunakan lagi, mereka tetap menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat. "Biar tidak putus tali silaturahmi dengan mereka, kami melaksanakan kegiatan bakti sosial disana," ucap Ketut Budiasa. *k22

Komentar