nusabali

Bupati Suwirta Jadi Pembicara di Jakarta

  • www.nusabali.com-bupati-suwirta-jadi-pembicara-di-jakarta

Gerakan Masyarakat Anti Rokok

SEMARAPURA, NusaBali

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Pelarangan Total Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok dan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Total” di Hotel Lumire, Jakarta, Selasa, (8/1). Acara tersebut diselenggarakan Indonesia Institute for Social Development (IISD).

Acara itu bertujuan untuk menyikapi kebijakan peraturan tingkat daerah dan nasional tentang kawasan tanpa rokok total yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012. Bupati Suwirta menjelaskan, Pemkab Klungkung sangat setuju dan sangat mendukung PP Nomor 109 Tahun 2012 terkait dengan pengamanan bahan mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan dan pengaturan iklannya serta mendukung KTR. Di Kabupaten Klungkung, dalam penerapan KTR telah dilakukan sosialisasi secara terus menerus serta mengedukasi masyarakat untuk menerapkan KTR. Perlakuan ini untuk mendukung Undang-undang (UU) Kesehatan RI No 36 Tahun 2009 dalam mewujudkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. “Saya mengucapkan terimakasih telah dipercaya untuk menjadi pembicara dalam acara diskusi ini. Kabupaten Klungkung telah menjadi Kabupaten dengan tingkat kepatuhan penerapan KTR tertinggi se-Bali,” ujar Suwirta.

Bupati Suwirta juga menjelaskan dalam menerapkan KTR di Klungkung memerlukan strategi persuasif yakni komunikasi dari hati ke hati sehingga tanpa melakukan hukuman. Saat ini tingkat kepatuhan tidak merokok di Klungkung pada angka 81.7 persen. Pendekatan tidak merokok tak selalu harus menggunakan cara kekerasan. Tetapi ada trik tertentu, seperti pendekatan adat dan media hiburan.

Bupati Suwirta juga berharap masyarakat Klungkung juga aktif melakukan Gerakan Masyarakat (Gemas) dan Kampanye Anti Rokok Kabupaten Klungkung. “Kampanye anti rokok ini tentunya untuk mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,’’ jelasnya. Selain itu, lanjut Bupati, dengan program unggulan entepreneur masuk desa bisa juga diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sudibyo Markus selaku National Program Coordinator IISD mengungkapkan, setiap kepala daerah berperan aktif dalam pengendalian produk tembakau sebagai zat adiktif. Dalam mewujudkan KTR total, pengendalian iklan di luar ruang serta berbagai upaya bagi perlindungan generasi muda diperlukan kerjasama kepada setiap kepala daerah. Kerjasama ini merupakan wahana advokasi kebijakan publik yang pro pada perlindungan terhadap warga masyarakat dari ancaman NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) serta menggaungkan secara nasional ancaman produk tembakau. “Tentunya dalam melindungi anak-anak, remaja, perempuan dan rakyat Indonesia dari bahaya zat adiktif rokok,” terangnya.*wan

Komentar