Pengangkatan Guru PNS Minim
Buleleng Masih Kekurangan 1.800 Guru PNS
SINGARAJA, NusaBali
Kabupaten Buleleng sampai awal tahun 2019 ini masih kekurangan guru PNS. Meskipun pada rekrutmen CPNS tahun 2018, Buleleng mendapat jatah pengangkatan guru PNS 158 orang.
Bahkan kekurangan guru PNS untuk jenjang SD dan SMP, sesuai data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, 1.800 orang. Kekurangan ini tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa, Selasa (8//1) kemarin, menjelaskan jatah rekrutmen guru PNS tahun 2018 sudah membantu kekurangan guru PNS di Buleleng. Hanya saja rasio pengangkatan dibandingkan dengan jumlah kekurangan guru saat ini masih sangat kecil. Bahkan jatah yang diberikan belum dapat menutupi jumlah guru yang pensiun tahun 2018, sebanyak 168 orang.
Belum lagi menyusul di tahun 2019, guru PNS yang pensiun sebanyak 207 orang. Hal itu pun akan tetap menjadi persoalan terhadap pemenuhan guru PNS di Buleleng. “Kalau segi rasio masih kurang. Dari segi analisis kekurangan guru di jenjang SD dan SMP sampai 1.800 guru. Pengisian formasi CPNS-nya nanti untuk menggantikan yang pensiun tahun ini, dan itu pun jumlahnya juga masih kurang,” kata Suyasa.
Kekurangan guru PNS di Buleleng yang cukup banyak, saat ini pihak sekolah masih memaksimalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menggaji guru honorer. Namun dengan pengangkatan guru PNS ini, Suyasa mengaku tetap bersyukur. Ratusan guru PNS yang dijatah pemerintah pusat kepada Buleleng akan sangat membantu kelancaran dalam pengurusan dana BOS. “Ya tetap bersyukur, karena juknis BOS untuk tahun 2018, yang boleh menjadi bendahara BOS adalah guru yang sudah berstatus PNS,” imbuh dia.
Sehingga jatah guru PNS ini nantinya akan sangat membantu sekolah dalam pengelolaan dana BOS. Ia pun menyakini jika ke depannya tidak ada lagi kepala sekolah yang merangkap sebagai bendahara BOS seperti di tahun sebelumnya. Pihaknya berharap di tahun depan kembali dibuka formasi CPNS dan Buleleng mendapatkan jatah yang lebih banyak.*k23
Bahkan kekurangan guru PNS untuk jenjang SD dan SMP, sesuai data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, 1.800 orang. Kekurangan ini tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa, Selasa (8//1) kemarin, menjelaskan jatah rekrutmen guru PNS tahun 2018 sudah membantu kekurangan guru PNS di Buleleng. Hanya saja rasio pengangkatan dibandingkan dengan jumlah kekurangan guru saat ini masih sangat kecil. Bahkan jatah yang diberikan belum dapat menutupi jumlah guru yang pensiun tahun 2018, sebanyak 168 orang.
Belum lagi menyusul di tahun 2019, guru PNS yang pensiun sebanyak 207 orang. Hal itu pun akan tetap menjadi persoalan terhadap pemenuhan guru PNS di Buleleng. “Kalau segi rasio masih kurang. Dari segi analisis kekurangan guru di jenjang SD dan SMP sampai 1.800 guru. Pengisian formasi CPNS-nya nanti untuk menggantikan yang pensiun tahun ini, dan itu pun jumlahnya juga masih kurang,” kata Suyasa.
Kekurangan guru PNS di Buleleng yang cukup banyak, saat ini pihak sekolah masih memaksimalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menggaji guru honorer. Namun dengan pengangkatan guru PNS ini, Suyasa mengaku tetap bersyukur. Ratusan guru PNS yang dijatah pemerintah pusat kepada Buleleng akan sangat membantu kelancaran dalam pengurusan dana BOS. “Ya tetap bersyukur, karena juknis BOS untuk tahun 2018, yang boleh menjadi bendahara BOS adalah guru yang sudah berstatus PNS,” imbuh dia.
Sehingga jatah guru PNS ini nantinya akan sangat membantu sekolah dalam pengelolaan dana BOS. Ia pun menyakini jika ke depannya tidak ada lagi kepala sekolah yang merangkap sebagai bendahara BOS seperti di tahun sebelumnya. Pihaknya berharap di tahun depan kembali dibuka formasi CPNS dan Buleleng mendapatkan jatah yang lebih banyak.*k23
Komentar