nusabali

Kasek: Saya Sudah Minta Maaf

  • www.nusabali.com-kasek-saya-sudah-minta-maaf

Sejumlah pelajar salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Garut, Jabar, mengalami kekerasan yang diduga dilakukan oleh kepala sekolahnya, SF.

Diduga Aniaya Siswa SMP Garut

GARUT, NusaBali
Menurut salah seorang orang tua siswa, Pipit Anggraeni (46), tindakan kekerasan itu berlangsung pada Jumat (4/1). "Kejadiannya saat shalat duha di masjid (sekolah). Anak saya sedang diam, cuma temannya di pinggir bercanda," ujar Pipit, Senin (7/1).

Saat itu, Pipit menyebut sang kepala sekolah marah melihat ada siswa yang bercanda. Namun, malah anak Pipit menjadi sasaran kekerasan. Menurut Pipit, kepala anaknya yang berusia 14 tahun itu dibenturkan dengan kepala temannya hingga mengalami luka. "Luka di kulit, di bawah mata sebelah kiri," ujarnya dilansir detik.

Pipit tak terima dengan perlakuan tersebut. Dia dan beberapa orang tua siswa lain yang mengalami kekerasan sempat mendatangi sekolah pada Sabtu (5/1). Dia ingin kasus ini ditangani polisi agar ada efek jera. Menurut Pipit, tak sedikit siswa kerap diganjar hukuman di sekolah. "Kalau enggak pakai peci di sekolah, pasti dihukum. Memang aturannya harus pakai peci. Kadang disuruh push-up, ditampar pernah suka lempar-lempar kursi," kata Pipit.

Rencananya, Pipit membuat laporan polisi berkaitan kejadian tersebut. Kapolsek Tarogong Kaler Iptu Tito Bintoro membenarkan dugaan kekerasan di lingkungan SMP itu. "Sekarang akan ditangani Unit PPA Polres Garut karena korbannya anak di bawah umur," kata Tito via pesan singkat.

SF sendiri sudah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. "Sudah ada keputusan. Berdasarkan hasil kesepakatan, diselesaikan secara kekeluargaan," ujar SF di kantornya, kawasan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (7/1).

SF tidak menampik kekerasan itu dilakukannya. Namun ia enggan menjelaskan secara rinci kekerasan yang terjadi saat itu. "Mungkin cukup itu yang bisa saya sampaikan," ucap SF.

Dia mengaku sudah mendatangi rumah siswanya itu. Permasalahan itu, sambung dia, diselesaikan secara kekeluargaan. "Sudah diselesaikan. Hari Sabtu saya sudah datang langsung dan meminta maaf," kata SF.

Pihak keluarga siswa yang menjadi korban bersikeras untuk melaporkan kasus ini ke polisi. "Saya enggak terima, makanya mau lanjut lapor polisi," ujar Pipit. *

Komentar