nusabali

Longsor, 30 KK Banjar Sega Sempat Terisolir

  • www.nusabali.com-longsor-30-kk-banjar-sega-sempat-terisolir

Krama di Tempek Pekarangan tidak bisa keluar kampung dari pukul 14.30 Wita hingga 09.00 Wita atau selama 18,5 jam.

AMLAPURA, NusaBali

Hujan deras menyebabkan bencana longsor di dua tempat yakni Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang dan Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Longsor di Banjar Sega menutup badan jalan yang menyebabkan 30 KK sempat terisolir. Mereka tidak bisa keluar menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat, terutama yang bermukim di Tempek Pekarangan.

Bencana longsor di Banjar Sega Desa Bunutan terjadi pada Minggu (6/1) sekitar pukul 14.30 Wita. Imbasnya, warga di Tempek Pekarangan Banjar Sega selama 18,5 jam tak bisa kemana-mana. Warga pun bergotong royong dibantu petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem, dan PMI Karangasem. Perbekel Desa Bunutan, I Gede Suparwata, juga turun tangan bersihkan material. Sekitar pukul 09.00 Wita, akses jalan kembali normal.

Struktur tanah di Banjar Sega berupa bukit berbatu karang. Di beberapa bagian ada berupa tanah rawan longsor. Tanah inilah yang longsor akibat guyuran hujan lebat dan material menimbun jalan raya. “Kami bersyukur penanganan lebih cepat karena kepedulian warga turut bergotong royong, bekerjasama dengan relawan PMI,” ungkap IB Arimbawa. Sementara Perbekel Desa Bunutan, I Gede Suparwata, mengaku salut akan semangat masyarakat bergotong royong sehingga akses jalan cepat teratasi. Warga yang melintas diimbau tetap berhati-hati, terutama di bekas longsoran karena jalan masih licin.

Sedangkan longsor di Banjar Nangka, tepatnya di tikungan sebelah jembatan terjadi pukul 20.53 Wita diawali pohon mahoni tumbang. Pohon yang tumbang membawa material menutupi akses jalan menuju Pura Penataran Agung, Desa Pakraman Nangka. Pohon itu juga menimpa kabel listrik. BPBD langsung turun pada malam hari untuk menyingkirkan material yang menutup jalan raya. Sedangkan gundukan tanah di tepi jalan dibiarkan menumpuk. Gerak cepat dilakukan karena pada Soma Paing Langkir, Senin (7/1), menggelar upacara tiga bulan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Penataran Agung.

Penanganan longsor dipercepat agar tidak menghambat akses pamedek menuju Pura Penataran Agung. “Kami melakukan penanganan awal di malam hari dengan menebang pohon yang melintang. Selanjutnya pagi hari melakukan pembersihan material longsoran,” jelas Ida Bagus Arimbawa. *k16

Komentar