nusabali

Sebulan Setelah PHK, Eks Karyawan Vila Gantung Diri

  • www.nusabali.com-sebulan-setelah-phk-eks-karyawan-vila-gantung-diri

Diduga dipicu tekanan ekonomi usai di PHK di tempat kerjanya, I Nyoman Suarsa, 46, nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon manggis di belakang rumahnya Banjar Geluntung Kaja, Desa Geluntung, Kecamatan Marga, Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Kematian tragis Suarsa pertama kali dilihat oleh ayahnya I Wayan Parik, 80, saat hendak ke belakang rumah, Senin (7/1) pukul 06.00 WITA. Diduga korban nekat gantung diri pasca kena PHK (pemutusan hubungan kerja) sekitar sebulan lalu dari sebuah vila di Kuta, Badung.

Informasi yang dihimpun, Senin pagi saat Wayan Parik berjalan menuju belakang rumahnya kaget melihat anak kandungnya menggantung di pohon manggis dengan ketinggian sekitar 8 meter. Parik lalu berteriak memanggil keluarganya untuk menengok keadaan sang anak.

Saat itu seorang saksi, I Wayan Dana yang juga masih kerabat korban langsung naik ke pohon manggis untuk menurunkan Suarsa. Namun sayang, nyawa Suarsa tidak bisa diselamatkan karena tubuhnya sudah dingin dan tidak ada nafas. Selanjutnya korban langsung ditidurkan di bale dangin rumahnya. Diketahui korban bunuh diri dengan menggunakan tali plastik warna biru. Pihak keluarga juga melaporkan kasus tersebut ke Polsek Marga.

Kapolsek Marga, AKP I Gusti I Gusti Made Sudarma, menjelaskan setelah mendapatkan laporan pihaknya dengan mengajak bidan desa turun ke lokasi kejadian. Sesuai pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda kekerasan, terdapat jeratan tali di leher serta keluar cairan dari kemaluan korban. "Jadi memang murni korban ini gantung diri, saat diturunkan badannya masih sedikit hangat diperkirakan gantung dirinya baru beberapa jam karena Senin pagi pukul 04.00 WITA sudah tidak ada di tempat tidur," jelasnya.

Sementara terkait penyebab korban nekat gantung diri, AKP Sudarma menyebutkan diduga karena tekanan ekonomi. Sebab korban baru sebulan di-PHK  di sebuah vila di Seminyak, Kuta, Badung tempat korban bekerja sebelumnya dan sampai saat ini belum mendapat pekerjaan.

Di samping itu istri korban yang hanya ibu rumah tangga sempat mengingatkan untuk mencari pekerjaan, karena untuk keperluan anaknya sekolah. "Kata keluarganya masukan istrinya diterima saat itu oleh korban dan tidak ada percekcokan," bebernya.

Dijelaskan pula menurut keterangan keluarga korban juga dikenal tertutup. "Anaknya ini tiga, dua orang cowok. Sulung sudah sekolah di SMAN 1 Marga, satu masih TK dan yang cewek masih kecil. Sementara korban sore ini (kemarin, red) sudah dikubur oleh keluarganya," tandas AKP Sudarma. *de

Komentar