nusabali

Kapal Katamaran BPBD Hancur Dihantam Gelombang

  • www.nusabali.com-kapal-katamaran-bpbd-hancur-dihantam-gelombang

Kapal Katamaran, milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, hancur dihantam gelombang, Jumat (4/1) pukul 20.00 WITA.

Kerugian Capai Puluhan Juta

SINGARAJA, NusaBali
Kapal yang diperuntukkan untuk membantu SAR dalam bencana di tengah laut mengalami kerugian cukup parah, yang ditaksir Rp 50-100 juta. Tim BPBD Minggu (6/1) pagi kemarin terlihat mengevakuasi mesin kapal berkekuatan 300 PK dibantu teknisi kapal di Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana ditemui di lokasi mengatakan kapal seberat 4 ton bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima di akhir tahun 2017 lalu. Kapal Katamaran yang dilengkapi dengan peralatan elektronik seperti GPS juga memiliki kelebihan pemecah gelombang. Hanya saja kapal sepanjang 10 meter dan lebar 3 meter itu tak dapat bertahan saat gelombang pasang menghantamnya hingga karam di pantai.

“Beberapa minggu terakhir, kami memang parkir di Pantai Camplung ini, untuk memudahkan pengamanan oleh staf. Kemarin padahal kami sudah berencana akan memindahkannya ke Pelabuhan Celukan Bawang, tetapi keburu kena musibah,” ungkap Suadnyana.

Ia pun menjelaskan jika sebenarnya dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bali Utara aman dari gelombang pasang. Hanya saja prakiraan cuaca itu  meleset, karena gelombang pasang juga menghampiri Buleleng dan puncaknya terjadi pada Jumat (4/1) malam.

Gelombang pasang itu membuat air laut naik sekitar 3 meter dari bibir pantai diperkeruh dengan embusan angin kencang. “Awalnya kapal ini sempat tertarik ke tengah laut dari tempat semula parkirnya sekitar 50 meter di tengah laut, kemudian terhempas gelombang hingga ke pasir ini. Kerusakannya cukup parah karena posisi saat terhempas melintang dari arah Barat ke Timur,” imbuh dia.

Personel BPBD yang sudah melakukan pemantauan kapal Katamaran terhadap gelombang pasang sejak Jumat sore, juga sempat mendorong kapal ke dalam. Hanya saja usaha itu sia-sia karena gelombang sangat besar. Sejumlah personel menurut Suadnyana langsung mengamankan barang-barang elektronik dan aksesoris yang ada di dalam kapal, seperti kursi, GPS, pelampung. Sedangkan dua mesin kapal yang berkekuatan 300 PK baru dievakuasi pada Minggu (6/1) pagi, dibantu oleh teknisi kapal.

Atas peristiwa itu, atap dan badan kapal sebelah kanan mengaalami kerusakan cukup parah. Bahkan dinding kanan kapal berbahan fiber itu nampak pecah di beberapa bagian. “Kerugian sementara kami perkirakan sekitar Rp 50-100 juta, karena dari survei biaya sementara perbaikan atap saja lima puluh jutaan, kaca jendela juga pecah, servis mesin, turunkan saja itu dihitung per 1 PK Rp 40 ribu, ini 300 PK. Belum lagi perbaikan elektroniknya juga ada yang rusak,” kata mantan Kadisdukcapil ini.

Dengan kondisi cuaca saat ini, BPBD Buleleng pun berencana akan menarik badan kapal ke darat sekaligus akan diperbaiki. Pihaknya pun mengatakan biaya perbaikan kapal Katamaran ini, masih diusulkan kepada Sekda Pemkab Buleleng melalui pergeseran anggaran. Karena sejauh ini BPBD Buleleng hanya memasang biaya perawatan rutin sebesar Rp 16 juta per tahun.*k23

Komentar