2019 Bali Bidik 7 Juta Wisman
Meski target 6,5 juta wisman kemungkinan tidak tercapai pada 2018, namun target 7 juta wisman dinilai realistis jika 2019 berjalan tanpa ‘gonjang-ganjing’.
DENPASAR, NusaBali
Bali menargetkan mampu menjaring 7 orang wisatawan manca negara tahun 2019. Target 7 juta wisatawan tersebut, meningkat 500 ribu dari target 6,5 juta wisman tahun 2018. Perhelatan politik, yakni Pileg dan Pilpres yang juga berlangsung tahun 2019 ini diharapkan berlangsung tertib, lancar dan aman, sehingga tidak berimbas negatif pada capaian target 7 juta wisman.
Kadiparda Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, mengatakan Jumat (4/1). “Kami belum menghitung persis. Namun sekitar 7 juta untuk tahun 2019,” jelasnya, soal target Bali, menggaet wisman 2019. Untuk kepastian jumlah target kunjungan, Gung Yuniarta-sapaan pejabat asal Denpasar ini, mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Universitas Udayana (Unud). “Kami biasanya menghitung bersama (Unud),” ujarnya.
Sebelumnya tahun 2018, Bali menargetkan 6,5 juta wisman. Rekap target tersebut kini masih dalam proses, khususnya untuk perhitungan kunjungan akhir tahun yakni bulan Desember beberapa waktu lalu. Meski demikian, diperkirakan target 6,5 juta wisman tersebut tak tercapai.
Imbas erupsi Gunung Agung, rentetan bencana alam gempa bumi di Lombok, NTB, gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulewesi Tengah, dan praktik mafia bisnis terkait wisatawan asal China, diduga menjadi faktor seretnya kunjungan wisman ke Bali, sehingga target 6,5 juta wisman meleset.
Tahun 2019, gangguan bencana alam dan lainnya tidak terjadi, sehingga tak sampai mengganggu serta merusak skenario target 7 juta wisatawan. Termasuk, perhelatan politik nasional (Pileg dan Pilpres) berlangsung aman dan lancar. “Karena tercapai atau tidaknya target tergantung syarat, salah satunya jaminan keamanan,” tandas Gung Yuniarta.
Praktisi pariwisata Bali, menilai target 7 juta wisatawan untuk Bali tahun 2019, sebagai target yang realistis. “Kalau melihat capaian tahun 2018, target 7 juta wisman masuk akal,” ujar Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya. Dia sepakat, semua syarat untuk meningkatkan jumlah wisman terpenuhi. Salah satunya adalah keamanan. “Masih ada kantong-kantong wisman yang bisa digarap Bali, selain pasar yang sudah lumrah,” ujar Rai Surya Wijaya. *k17
Kadiparda Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, mengatakan Jumat (4/1). “Kami belum menghitung persis. Namun sekitar 7 juta untuk tahun 2019,” jelasnya, soal target Bali, menggaet wisman 2019. Untuk kepastian jumlah target kunjungan, Gung Yuniarta-sapaan pejabat asal Denpasar ini, mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Universitas Udayana (Unud). “Kami biasanya menghitung bersama (Unud),” ujarnya.
Sebelumnya tahun 2018, Bali menargetkan 6,5 juta wisman. Rekap target tersebut kini masih dalam proses, khususnya untuk perhitungan kunjungan akhir tahun yakni bulan Desember beberapa waktu lalu. Meski demikian, diperkirakan target 6,5 juta wisman tersebut tak tercapai.
Imbas erupsi Gunung Agung, rentetan bencana alam gempa bumi di Lombok, NTB, gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulewesi Tengah, dan praktik mafia bisnis terkait wisatawan asal China, diduga menjadi faktor seretnya kunjungan wisman ke Bali, sehingga target 6,5 juta wisman meleset.
Tahun 2019, gangguan bencana alam dan lainnya tidak terjadi, sehingga tak sampai mengganggu serta merusak skenario target 7 juta wisatawan. Termasuk, perhelatan politik nasional (Pileg dan Pilpres) berlangsung aman dan lancar. “Karena tercapai atau tidaknya target tergantung syarat, salah satunya jaminan keamanan,” tandas Gung Yuniarta.
Praktisi pariwisata Bali, menilai target 7 juta wisatawan untuk Bali tahun 2019, sebagai target yang realistis. “Kalau melihat capaian tahun 2018, target 7 juta wisman masuk akal,” ujar Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya. Dia sepakat, semua syarat untuk meningkatkan jumlah wisman terpenuhi. Salah satunya adalah keamanan. “Masih ada kantong-kantong wisman yang bisa digarap Bali, selain pasar yang sudah lumrah,” ujar Rai Surya Wijaya. *k17
Komentar