nusabali

Pemasangan Dikebut, Target Rampung April

  • www.nusabali.com-pemasangan-dikebut-target-rampung-april

Saat ini progres pengerjaan sudah memasuki 27 persen

Proyek Kabel Tegangan Tinggi di Kuta Selatan

MANGUPURA, NusaBali
Proyek pemasangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) milik PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) I banyak dikeluhkan oleh masyarakat khususnya di wilayah Kuta Selatan, Badung. Pasalnya, proyek tersebut memakan badan jalan yang menyebabkan penyempitan ruas jalur. Walhasil, proyek tersebut kerap memicu kemacetan dan meninggalkan kubangan air.

Nah, atas berbagai keluhan itu, pihak PLN mengaku akan mempercepat proses penggalian dan rencananya rampung pada April 2019 mendatang.

Dikonfirmasi terkait proyek yang mendapat banyak keluhan masyarakat itu, petugas bagian Teknik JBTB I, Aditya mengakui memang pekerjaan sedikit mengakibatkan kemacetan. Namun tujuan dari proyek tersebut untuk kehandalan sistem kelistrikan Bali khususnya juga di wilayah selatan. Menurut Aditya, kabel bawah tanah dipasang dari kawasan Pecatu, Ungasan, Kutuh, hingga Nusa Dua itu dengan melakukan penggalian sebagian jalan untuk menanam kabel dengan tegangan tinggi. Imbasnya, kerap terjadi kemacetan dan juga adanya kubangan air di beberapa lokasi.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihak pelaksana proyek sudah melakukan pengaturan untuk penempatan alat maupun pemasangan rambu serta menerapkan traffic management. "Meski jalur tersebut terjadi kenacetan, namun dengan diberlakukannya sistem buka tutup tentu sedikit membantu memperlancar arus lakulintas. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, proyek ini tentu untuk memperkuat keandalan listrik di Bali dan Kuta Selatan pada khususnya," ungkapnya, Jumat (4/1) siang.

Dirincikannya, untuk pembuatan jalur kabel ini, kata Aditya, pengerjaanya memang dikebut. Saat ini progres pengerjaan sudah memasuki 27 persen. Diharapkan seluruhnya bisa selesai pada bulan Maret atau April 2019. Sementara, untuk mengantisipasi genangan saat musim hujan, pihak pelaksana sudah melakukan antisipasi dengan pemasangan rambu dan juga air genangan akan disedot dan disalurkan ke saluran pembuangan.

Pengerjaan untuk keseluruhan ditarget rampung pada pertengahan tahun 2019. Sementara untuk pembangunan gardu yang di Pecatu sedang dikerjakan dan diharapkan selesai berbarengan. Dengan adanya penambahan gardu di Pecatu, tentu akan ada tambahan daya sebesar 120 MW. Begitu juga untuk di gardu Nusa Dua dan di bandara masing-masing ada tambahan 120 MW. "Kalau untuk saat ini pekerjaannya memang dikebut. Tentunya, diharapkan akan segera selesai dalam waktu dekat, kalau bukan April nanti pertengahan tahun ini," imbuhnya.

Untuk diketahui, bahwa kawasan Badung Selatan seperti Pecatu hingga Nusa Dua, saat ini terus terjadi peningkatan terhadap kebutuhan listrik. Sementara, untuk gardu induk saat ini hanya dilayani dari Nusa Dua saja, sehingga dengan kebutuhan yang terus meningkat serta dengan jarak suplai yang jauh, tentu terjadi kelebihan persentase pembebanan (overblas).

Untuk meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan di Bali Selatan, PLN UIP JBTB I mulai melakukan pemasangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV. Kabel yang dipasang dari kawasan Pecatu hingga Nusa Dua memiliki panjang sekitar 12 Km. Sedangkan dari bandara ke Pecatu total panjangnya adalah 10 km. "Untuk total pekerjaan SKTT 150kV dari Bandara-Pecatu hingga Nusa Dua yaitu sepanjang 22 Km. Nantinya akan dimanfaatkan untuk mensuplay kelistrikan di daerah Pecatu-Nusa Dua dan Bandara," katanya.

Selain itu, sebagai penguat, juga akan dibangun gardu indoor di dekat kawasan Bali Pecatu Graha (BPG) dengan menerapkan sistem Gas Insulated Switchgear (GIS) atau gardu induk yang menggunakan isolasi Gas.

Diharapkan, dengan tambahan yang ada di Pecatu dan Bandara, untuk suplainya bisa saling mendukung antara gardu di Bandara, Nusa dua dan Pecatu. Hal ini untuk menjaga kehandalan sistem kelistrikan di Badung Selatan. Dengan perumpamaan, apabila ada pemeliharaan di Nusa Dua, untuk pasokan listrik akan didukung sulpay dari Pecatu maupun bandara. Begitu juga sebaliknya, bila ada pemeliharaan di bandara, bisa disuplai dari Pecatu dan Nusa Dua, begitu seterusnya. "Tentunya proyek ini untuk kehandalan sistem kelistrikan di Badung Selatan," tutupnya. *dar

Komentar