nusabali

Prabowo-Sandi Nihil, Jokowi-Mar’uf Dapat Sumbangan Rp 45 Juta

  • www.nusabali.com-prabowo-sandi-nihil-jokowi-maruf-dapat-sumbangan-rp-45-juta

Tim Kampanye Daerah (TKD) Capres-Cawapres telah rampungkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) di KPU Bali.

DENPASAR, NusaBali

Berdasarkan hasil LPSDK, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat sumbangan dana kampanye Rp 45 juta di Bali, sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nihil sumbangan. Jokowi-Ma’ruf adalah Capres-Cawapres nomor urut 01 yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI. Sedangkan Prabowo-Sandiaga adalah Capres-Cawapres nomor urut 2 yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, mengatakan penyampaian LPSDK dari TKD Capres-Cawapres kepada KPU sudah selesai. Jokowi-Ma’ruf disebutkan dapat sumbangan dana kampanye Rp 45 juta, sementara Prabowo-Sandi nihil sumbangan. Meski Jokowi-Ma’rif dapat sumbangan Rp 45 juta, menurut Dewa Lidartawan, ini terbilang kecil.

“Namun, berapa pun penerimaan dan penggunaan sumbangan dana kampanye Capres-Cawapres, tetap harus dilaporkan ke KPU, sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku. Ini juga berlaku bagi partai politik/caleg dalam Pileg 2019,” ujar Lidartawa di Denpasar, Jumat (4/1).

Menurut Lidartawan, hasil LPSDK Capres-Cawapres ini akan dilakukan audit setelah pelaksanaan Pilpres, 17 April 2019 mendatang, sebagai bentuk keterbukaan terhadap informasi publik. “Nanti akan kami lakukan audit melalui akuntan publik. Ya, supaya proses penyampaian LPSDK ini berjalan transparan sebagai pertanggungjawaban kepada publik. Dari mana asal dananya, siapa penyumbang, bagaimana penggunaannya, nanti akan terdeteksi dalam audit,” tandas mantan Ketua KPU Bangli dua kali periode (2008-2013, 2013-2018) ini.

Sementara itu, Ketua TKD Provinsi Bali Prabowo-Sandi, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, mengatakan sumbangan dana kampanye buat Capres-Cawapres yang diusungnya nihil alias nol rupiah, karena memang tidak ada dana gelondongan yang disumbangkan kepada Sekretariat TKD. “Masing-masing kader Gerindra dan partai pengusung melaksanakan program secara mandiri. Jadi, mereka tidak menyerahkan dana gelondongan kepada sekretariat tim pemenangan,” ujar Gus Sukarta kepada NusaBali di Denpasar, Jumat kemarin.

Gus Sukarta membeber Prabowo-Sandi memiliki relawan dari berbagai elemen masyarakat di Bali. Mereka kampanye dengan strategi masing-masing, dananya juga ditanggung sendiri. Gus Sukarta mencontohkan kegiatan Prabowo-Sandi di Hotel Bali Heritage Denpasar, beberapa waktu lalu, yang tidak ada sumbangan dari pihak mana pun.

“Kader Gerindra dan relawan urunan tanggung acaranya. Mereka tidak menyerahkan dana kepada Tim Pemenangan, sehingga rekening kita kosong terus,” tandas Ketua DPD Gerindra Bali ini.

Menurut Gus Sukarta, biaya-biaya kampanye Prabowo-Sandi yang ditanggung relawan dan kader partai pengusung, antara lain, atribut berupa baliho dan sosialisasi melalui para caleg secara door to door. Konsumsi juga mereka tanggung sendiri.

“Para caleg buat baliho sekaligus juga ada sosialisasi Prabowo-Sandi. Ada juga bawa program ke Tim Pemenangan, setelah itu dilaksanakan dilapangan. Biaya ditanggung gotong royong. Nggak ada dana gelondongan,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 yang kini anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali ini.

Dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin, Sekretaris TKD Provinsi Bali Jokowi-Ma’ruf, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan sumbangan dana kampanye yang diterima sejauh ini hanya Rp 45 juta. Itu pun, hanya untuk kegiatan Rakorda TKD Jokowi-Ma’ruf di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, 16 Desember 2018 lalu.

“Saat itu, biayanya hanya Rp 45 juta. Dananya disumbangkan partai pengusung. Selebihnya, kami serahkan kepada para caleg untuk berkampanye di Pileg/Pilpres 2019 ini. Caleg sekalian kampanye dirinya sendiri juga kampanye Capres-Cawapres. Ini sudah komitmen dan partai masing-masing memerintahkan kadernyaa bergerak,” papar Wijaya.

Kalau sumbangan pihak ketiga, baik badan usaha maupun perorangan, menurut Wijaya, tidak menerima serupiah pun. “Caleg-caleg partai pengusung Jokowi- Ma’ruf Amin kan ratusan jumlahnya di Bali. Jadi, mereka solid dan kompak bergerak dengan anggaran sendiri, terutama ketika sosialisasi di akar rumput. Capres-Cawapres juga langsung disosialisasikan,” tandas Wijaya.

“Sehingga tidak perlu mereka sumbangkan dana lagi untuk digunakan sosialisasi oleh Capres-Cawapres. Sistem kerja koalisi kan begitu,” lanjut kader Beringin yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali ini. *nat

Komentar