nusabali

Mahasiswa RI Bantah Disuruh 'Kerja Paksa'

  • www.nusabali.com-mahasiswa-ri-bantah-disuruh-kerja-paksa

Hsin Wu Technology University tegaskan beri kesempatan mahasiswa kerja sukarela

JAKARTA, NusaBali
Kabar ratusan mahasiswa asal Indonesia disuruh 'kerja paksa' rame-rame dibantah, baik oleh pihak kampus di Taiwan maupun oleh mahasiswa Indonesia sendiri yang saat ini kuliah di sana.

Hal itu terungkap saat Pemerintah Taiwan melalui Kementerian Pendidikan Taiwan melakukan pengecekan terhadap kampus yang disebut memerintahkan 'kerja paksa' ratusan mahasiswa Indonesia. Sejumlah petugas dari Indonesia juga turut serta dalam pengecekan tersebut.

"Pagi ini pejabat dari Kementerian Pendidikan Taiwan beserta pejabat Indonesia di Taipei (KDEI) telah mengunjungi universitas untuk memeriksa kasus ini," demikian pernyataan kantor perwakilan Taiwan di Indonesia.  Pernyataan ini dikirimkan oleh Direktur Divisi Media Informasi Perwakilan TETO Indonesia di Jakarta, Kendra Chen.

"Dan mahasiswa Indonesia di sana menyangkal ada masalah seperti yang disampaikan," imbuhnya.

Kendra Chen menjelaskan, bahkan sebanyak 217 mahasiswa Indonesia di Hsin Wu Technology University menandatangani surat dan membuat video dukungan untuk pihak kampus.

"Total 217 siswa di Hsin Wu Technology University, mereka bahkan menandatangani surat dan membuat video untuk menunjukkan dukungan mereka kepada kampus. Mereka menduga kasus itu ada karena beberapa orang berniat buruk atau membuat rumor dengan sengaja," jelasnya.

Bantahan yang sama datang dari kampus Hsin Wu Technology University. Dari rilis Hsin Wu Technology University yang dikirim oleh Direktur Divisi Media Informasi TETO Indonesia di Jakarta Kendra Chen, Kamis (3/1), pihak kampus dengan tegas menyatakan bahwa apa yang beredar sama sekali berbeda dengan kenyataan di lapangan.

"Laporan baru-baru ini yang memberitakan Jurusan Information Management, Program Industry-Academia Collaboration telah melakukan pemagangan ilegal, dan dugaan eksploitasi manusia, pemberitaan tersebut benar-benar bertentangan dengan kenyataan di lapangan, kami (Hsin Wu Technology University) memprotes keras berita tersebut, dan berharap dukungan dari semua pihak, agar mahasiswa internasional berkesempatan merasakan kehangatan persahabatan Taiwan, jangan sampai memperburuk citra kebijakan New Soutbound Policy," tulis pihak kampus seperti dilansir detik.

Hsin Wu Technology University menjelaskan, Program Industry-Academia Collaboration adalah program merekrut mahasiswa asing yang punya kendala ekonomi untuk berkuliah. Cara kerjanya, kampus mengurangi biaya kuliah dan menyediakan kesempatan kerja bagi mahasiswa secara sukarela.

"Perusahaan menyediakan kesempatan kerja bagi mahasiswa secara suka rela menyesuaikan kondisi ekonomi mahasiswa. Kampus secara aktif melakukan perlindungan atas hak-hak dan kepentingan mahasiswa, disamping mewajibkan perusahaan partner untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku," jelas Hsin Wu Technology University.

Untuk diketahui, kabar mahasiswa praktik kerja paksa itu diberitakan media lokal Taiwan News. Seorang anggota parlemen setempat bernama Ko Chih-en melakukan investigasi terkait dugaan praktik 'kerja paksa' yang melibatkan enam kampus.

Berdasarkan penyelidikan Ko, ada 300 mahasiswa RI yang dipaksa bekerja di sejumlah pabrik. Salah satu tempat mereka dipekerjakan adalah pabrik lensa kontak. *

Komentar