nusabali

Diduga Dampak Peternakan Ayam, Warga Keluhkan Serbuan Lalat

  • www.nusabali.com-diduga-dampak-peternakan-ayam-warga-keluhkan-serbuan-lalat

Sejumlah warga di Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, mengeluhkan serbuan lalat.

NEGARA, NusaBali

Selain masuk ke dalam rumah maupun dapur, lalat yang diduga pengaruh keberadaan kandang peternakan ayam di banjar setempat, itu juga menyerbu warung.

Salah seorang pemilik warung setempat, Selasa (1/1), mengatakan serbuan lalat ke kawasan pemukiman warga ini sering terjadi setiap memasuki masa panen di peternakan ayam milik seorang warga setempat. Terlebih bersamaan dengan musim hujan seperti saat ini. Lalat dalam jumlah banyak terus berdatangan ke warungnya, dan membuat risih warga yang hendak belanja. “Kadang orang mau belanja lihat banyak lalat, tidak jadi belanja,” ujarnya.

Sebenarnya, sejumlah pemilik warung sekitar sudah berusaha meminimalisir serbuan lalat tersebut, dengan memasang perangkap lem. Meski banyak yang sudah terperangkap, namun lalat tetap berdatangan. “Warga sebenarnya sudah sangat keberatan. Kami juga sudah pernah menyampaikan ke aparat banjar termasuk desa, untuk menertibkan usaha peternakan ayam. Tetapi belum ada respons, dan tetap saja banyak lalat,” ujar I Made Sudana, salah satu warga lainnya.

Menurut Sudana, dia yang sudah puluhan tahun tinggal di banjar setempat, mulai diganggu serbuan lalat sejak ada usaha peternakan ayam yang berdiri sekitar pertengahan tahun 2016 lalu. Dia menduga kandang ayam itu tidak maksimal dijaga kebersihannya sehingga kerap menebar bau kotoran. “Ayam yang dipelihara ada sampai seribuan ekor, sedangkan karyawan hanya satu orang. Bagaimana mau maksimal?” ujarnya.

Sementara pihak pemilik peternakan ayam itu belum dapat dikonfirmasi. Ketika berusaha dikonfirmasi ke lokasi peternakan ayam, areal yang ditutup tembok dan gerbang itu tampak sepi. Sedangkan Perbekel Yehembang I Made Semadi, Selasa kemarin, mengatakan belum menerima laporan soal keluhan tersebut. Jika ada laporan warga, pihaknya memastikan akan melakukan mediasi terkait permasalahan serbuan lalat yang diduga pengaruh usaha peternakan ayam tersebut.

“Tidak ada laporan ke desa, bisa dicek ke kantor desa. Kalau ada laporan, pasti kami mediasi. Kalau untuk izin, dulu memang saya tahu ada pengajuannya, tetapi tidak tahu apakah sudah keluar atau tidak izin dari kabupaten. Sepengetahuan saya, waktu mengajukan izin, para penyanding sudah tanda tangan persetujuan usaha peternakan ayam itu,” ujarnya. *ode

Komentar